Kupang, RNC – Ketua DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur, Emelia Nomleni menegaskan, penanganan bencana di Provinsi Nusa Tenggara Timur harus secara merata. Hal tersebut dikarenakan ada 4 daerah yang juga mengalami dampak kerusakan berat.
Kepada awak media, Jumat (9/4/2021) di Hotel Sotis Kupang, Emi menyampaikan dari porsi anggaran, DPRD telah mengajukan kepada Pemerintah Provinsi NTT agar menggunakan Anggaan Belanja Tidak Terduga (BTT), walaupun dalam kesepakatan digunakan untuk percepatan penanganan Covid-19.
“Tetapi tentu dengan kebencanaan yang ada tentu kita butuh penanganan yang cepat termasuk anggaran,” katanya.
Namun apabila anggaran BTT itu sudah terpakai, maka DPRD NTT juga siap mengalokasikan anggaran dan setuju untuk menggunakan dana lainnya dalam penanganan bencana.
“Karena ingat bencana ini bukan terjadi di satu daerah, NTT seluruhnya mengalami bencana, dan ini menjadi tanggung jawab besar untuk kita semua,” ungkapnya.
BACA JUGA: HH Harap Pemerintah Juga Fokus Perhatikan Dampak Bencana di Sarai
Emi juga menyampaikan bahwa Pemprov NTT jangan hanya melihat bencana yang terjadi di Adonara, Flores Timur, namun perlu memperhatikan kondisi kerusakan yang diakibatkan bencana di Kabupaten Kupang, Alor, Rote Ndao dan Sabu Raijua, sebab dampak yang dialami warga juga sangat besar.
Terkait 4 daerah itu, menurut Emi, sangatlah penting diperhatikan. Hal utama yang perlu diketahui adalah data yang disampaikan oleh Pemerintah setempat. Dengan demikian Pemprov dan Pemerintah Pusat juga bisa memberikan perhatian.
“Nah ini menjadi catatan kita, yang pasti DPRD Provinsi akan menyiapkan anggaran untuk bersama-sama pemerintah menyepakati anggaran,” jelasnya.
Ia pun mengatakan, penanganan bencana yang diakibatkan badai Seroja pada 4-5 April lalu di NTT, tidak bisa dilakukan pemda sendiri. Perlu ada perhatian Pemerintah Pusat. Oleh karena itu, pemerintah pusat harus secepatnya bisa mengintervensi. Kemudian penanganannya harus merata dan adil.
“Kita belajar dari pengalaman, banyak orang berteriak di sana tapi kita tidak tahu sampai atau tidak,” ungkapnya.
Ia menambahkan dari info yang diterimanya dari jalur partai, di Sabu Raijua ada belasan ribu rumah warga mengalami kerusakan. Oleh karena itu, diharapkan pemerintah provinsi sigap dan berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten agar bisa memberikan perhatian. (rnc04)