Kupang, RNC – Wali Kota Kupang Kupang, Dr. Jefri Riwu Kore, Rabu (25/11/2020) membagi bantuan baju seragam, buku dan tas di SDI Oepoi. Sejumlah siswa didampingi orang tua pun hadir untuk mengambil bantuan tersebut.
Pada kesempatan itu, wali kota yang akrab disapa Jeriko ini mengatakan bantuan pakaian seragam, buku, dan tas sekolah ini adalah murni perhatian Pemkot Kupang terhadap para peserta didik. Bantuan ini sebagai salah satu upaya memotivasi para siswa dalam mengenyam pendidikan tanpa melihat latar belakang keluarga.
Menurutnya, Pemkot Kupang tak hanya menata wajah kota, tapi juga memberi perhatian kepada generasi penerus bangsa. “Kecuali rasa mampu tidak usah ambil. Tapi ini untuk semua. Kita tidak bisa pisahkan ini dapat, lalu ini tidak dapat,” tuturnya.
BACA JUGA: Sangat Membantu, Orang Tua Siswa Minta Jangan Hambat Program Bantuan Seragam dan Buku
Menurutnya, salah satu program prorakyat ini sedang diupayakan untuk dilanjutkan pada tahun anggaran 2021. Bahkan, rencananya akan ditambah dengan sepatu. Namun saat ini perjuangan berat harus dilalui Pemkot. Pasalnya, DPRD Kota Kupang menolak program ini. “Kita sudah ajukan. Kita sudah usaha. Tapi kalau (Dewan) tidak setuju, kita juga tidak bisa apa-apa. Karena itu hak dari teman-teman dewan kita,” ungkap Wali Kota Jeriko.
Anggapan dewan, kata Jeriko, bantuan ini tidak jelas karena para siswa sedang belajar online. Padahal, saat belajar online pun siswa tetap mengenakan pakaian seragam. Selain itu, direncanakan Januari 2021 nanti siswa sudah masuk sekolah.
DPRD juga mengalihkan anggaran untuk membeli laptop dan pulsa untuk belajar online. Padahal ini sudah dianggarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. “Kita jangan kasih ulang-ulang lagi. Kita kasih pakaian seragam dan buku juga tas karena dibutuhkan,” ujarnya lagi.
Ia juga berharap para siswa tetap semangat belajar walaupun pandemi covid-19 belum berakhir. Harus menjadi siswa yang berprestasi demi masa depan yang lebih baik.
Salah satu pegawai di SDI Oepoi, Yuni Kana Mangi mengatakan program ini sangat membantu siswa di sekolah tersebut sehingga ia berharap bisa dilanjutkan tahun depan. “Mohon izin bapa, kalau bisa bantuan ini harus dilanjutkan kembali. Itu saja bapa, karena membantu sekali,” ucap Yuni yang mengaku terharu ketika anak-anak tampak bahagia menerima bantuan tersebut.
BACA JUGA: Yeskiel Loudoe: Mau Bikin Perwali Yah Silakan Saja
Menanggapi itu, Jeriko mengatakan pihaknya terus berjuang untuk mempertahankan program tersebut. Namun secara formal DPRD mempunyai peran untuk menyetujuinya. “Harus ada persetujuan dari dewan, karena dewan yang punya hak anggaran. Kami juga harapkan teman-teman dewan bisa menyetujui,” ungkapnya.
Terpisah, Yohana Lake, salah satu orang tua siswa usai menerima bantuan tersebut, mengatakan bantuan tersebut perlu dilanjutkan karena sangat membantu masyarakat di tengah situasi pandemi seperti ini.
“Kami mengaharapkan setiap tahun bisa ada pembagian (bantuan seragam) seperti ini, karena ini sudah sangat membantu meringankan beban kami. Apalagi anak-anak butuh dukungan pendidikan,” kata warga RT 04/RW 03, Kelurahan Fatululi ini. (rnc04)
Dewan yg terhormat,, tdk setuju dasar nya apa,, dan yg menjadi tolak ukur itu adalh spa,, sehingga bantuan pemerintah untk para siswa di hapus dlm pembahasan di dewan??? Ingat bhw ini bukan pencitraan..!