Kefamenanu, RNC – Prajurit TNI Angkatan Darat dari Batalyon Artileri Medan (Yon Armed) 6/3 Kostrad kini tengah mengemban tugas pengamanan perbatasan RI – Timor Leste (RDTL) sektor barat. Sesuai target, batalyon yang bermarkas di Tamarunang, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan ini akan mengemban tugas pengamanan perbatasan RI-RDTL selama 9 bulan.
Sejak tiba di Lantanmal VII Kupang pada 4 Maret 2021 lalu, Yonarmed 6/3 Kostrad di bawah pimpinan Letkol. Arm. Andang Radianto berkomitmen untuk memberikan yang terbaik untuk masyarakat, bangsa dan negara. Terbukti, selain melaksanakan tugas pokok di perbatasan, prajurit TNI Yonarmed 6/3 Kostrad yang bertugas di sejumlah pos pamtas sektor barat gencar melaksanakan kegiatan teritorial, membantu warga serta menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat.
Kisah humanis terbaru datang dari Pos Haumeniana yang terletak di Desa Haumeniana, Kecamatan Bikomi Ninulat, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU). Prajurit TNI yang bertugas di pos pamtas tersebut sangat ramah memperlakukan anak-anak ketika mereka datang dengan sejuta rasa ingin tahu terhadap banyak hal.
Salah satu yang ingin diketahui anak-anak yakni bagaimana cara mengoperasikan komputer. Maklum, ujian nasional hampir sebagian besar sudah berbasis komputer. Sedangkan mereka sama sekali tidak tahu cara mengoperasikan komputer. Apalagi di masa pandemi, pembelajaran tatap muka bersama guru serba dibatasi.
Kepada RakyatNTT.com, Komandan Pos (Danpos) Haumeniana, Letda Arm. Kamal menyebutkan, setiap hari banyak anak berkunjung ke Pos Haumeniana. Beberapa anak ada yang meminta diajari cara mengoperasikan komputer. Merespon permintaan tersebut, ia kemudian menunjuk salah satu anggotanya yakni Prada Tegar untuk berkunjung ke rumah anak yang ingin diajari komputer.
“Di era globalisasi, ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan sangat cepat. Anak-anak yang tinggal di perbatasan dengan kondisi yang serba terbatas, harus kita upayakan agar mereka juga punya sedikit pengetahuan tentang teknologi dan informatika,” ujar Kamal, Selasa (10/8/2021).
Menurut Letda Arm Kamal, pengenalan materi dasar komputer sengaja diajarkan mengingat kurangnya sarana serta guru yang bisa mengajarkan komputer (IT) di sekolah. Materi dasar komputer yang diajarkan kepada anak-anak antara lain, cara menghidupkan dan mematikan komputer, pengenalan aplikasi dasar komputer seperti word dan paint, dan lain sebagainya.
“Jika sejak dini mereka tidak diajarkan tentang materi dasar komputer, tentu akan mempersulit mereka di kemudian hari,” ungkapnya. (rnc17)