Oelamasi, RNC – Sampai hari ini, di musim tanam (MT) I di bulan Februari 2021 baru sekitar 6,3 ribu hektar dari 21 ribu hektar lahan sawah yang dimanfaatkan para petani untuk menanam padi.
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kupang, Pandepotan Sialangan kepada media ini, di ruang kerjanya, Jumat (26/2/2021) siang.
Angka ini, jelas dia, akan terus bertambah di bulan Maret karena masih ada petani yang sedang menyiapkan lahan tanam mereka.
Sementara, lahan tanam jagung sesuai data yang dirilis hanya mencapai 17 ribu hektar dari 21.000 hektar lahan tanam yang tersedia.
“Ini bisa berjalan dengan baik karena intensitas dan curah hujan cukup tinggi. Ini sangat menolong kita. Kami juga sangat berterima kasih dan berharap 21 ribu hektar lahan tanam ini bisa dimanfaatkan secara baik di MT I tahun ini. Sekarang sudah sekitar 6 ribuan hektar lahan tanam padi sudah dimanfaatkan petani kita di MT I tahun ini dan kami juga berharap mungkin sisanya bisa ditanam di MT II nanti,” jelas dia.
BACA JUGA: Jalan Rusak Parah, Warga Penfui Timur Swadaya untuk Perbaiki
Ia mengatakan sangat bersyukur kalaupun tidak mencapai target 17 ribu hektar yang ditetapkan. “Kami sangat optimis dapat capai target di tahun ini karena curah dan intensitas hujan cukup tinggi. Kami berharap bisa mencapai 90% atau lebih,” ungkapnya.
Menyinggung soal lahan tanam yang belum dimanfaatkan petani karena kesusahan mendapatkan benih padi, orang nomor satu di Dinas Pertanian Kabupaten Kupang itu enggan berkomentar. “Jangan bicara soal benih karena saat sekarang petani sudah tanam dan mereka juga sudah menyiapkan benih dengan baik-baik yang didapat dari bantuan pemerintah atau petani secara mandiri mengupayakan sendiri di bulan Oktober-Desember lalu. Sekarang petani sementara menyiapkan lahan tanam mereka, benih padi dan jagung sudah kita bantu, sudah terserap dengan baik di masyarakat. Yang tidak terakomodir petani mengupayakan sendiri,” katanya.
Soal masih banyak lahan tanam yang belum dimanfaatkan, menurutnya, hal itu bukan karena masalah kekurangan benih, tetapi faktor manusia yang tidak mau memanfaatkan lahan tanam mereka dengan baik. (rnc08)