oleh

Gereja Toraja Harus Menganut Konsep “Terbuka”

Kupang, RNC – Keberadaan Gereja Toraja di Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur, harus menganut konsep “terbuka”. Ya, terbuka bagi dan untuk siapa saja. Penegasan itu disampaikan Pdt. Elia Buntugayang, S.Th, dalam khotbahnya di hadapan ratusan jemaat yang hadir, pada perayaan syukuran hari ulang tahun Gereja Toraja Jemaat Kupang, Minggu (15/10/2023).

Karena itu, model gedung Gereja Toraja Jemaat Kupang, kata Ketua Majelis Gereja Toraja Jemaat Sion, Tanjung Selor, Kalimantan Utara itu, dindingnya dibangun tanpa sekat. “Hadirkanlah tanda – tanda sorga atau kerajaan Allah dalam gereja ini. Gereja harus jadi berkat bagi siapa saja. Dan, siapa saja bisa bergereja di Gereja Toraja. Sebab, Gereja Toraja menganut konsep terbuka,” kata Pdt. Elia sembari menyatakan keharuannya, melihat perkembangan pembangunan Gereja Toraja Jemaat Kupang.

Di bagian lain khotbahnya, Pdt. Elia juga meminta warga Gereja Toraja Jemaat Kupang agar sehati dan sepikir. “Jangan sehati, tapi ada kepentingan! Kita harusnya bersuka cita, karena kita semua bersaudara dalam Tuhan,” imbuhnya seraya berterima kasih kepada GMIT yang telah membuka ruang, bagi kehadiran Gereja Toraja di Kupang.

Hal senada disampaikan Ketua Majelis Gereja Toraja Jemaat Kupang, Pdt. Jonathan, M.Th. Kepada RakyatNTT.com, Pdt. Jonathan mengatakan, kehadiran Gereja Toraja di tengah kemajemukan masyarakat NTT, sangat tepat jika menganut konsep terbuka bagi siapa saja. “Seperti motto kami, Gereja Toraja Satu Dalam Pelayanan Bersama. Saya berterima kasih telah menjadi bagian dari Gereja Toraja Jemaat Kupang, walau baru setahun sebagai jemaat mandiri/dewasa, mulai hari ini,” ujar Pdt. Jonathan.

Sementara Ketua Panitia HUT Gereja Toraja Jemaat Kupang, Paulus Rante Tadung, mengatakan, hari ulang Gereja Toraja Jemaat Kupang harus jadi momen untuk refleksi semangat, dan nilai – nilai kebersamaan yang ada. “Mulai saat pertama kali Gereja Toraja hadir di Kupang, agar tetap menjadi inspirasi dalam perjalanan ke depan. Semoga Gereja Toraja Jemaat Kupang terus tumbuh dan berkembang,” tandas Paulus Rante Tadung berharap.

Terpisah, Ketua Kerukunan Keluarga Toraja (KKT) Kupang, Daud Mangesa’ melalui layanan WhatsApp-nya menuliskan, cikal bakal hadirnya Gereja Toraja merupakan harapan warga Gereja Toraja yang merantau di Tanah Timor. “Getor sebagai wadah membangun pelayanan sesama, dan menjaga identitas generasi Toraja yang sudah kawin mawin. Dalam kebersamaan di Kerukunan Keluarga Toraja, kehadiran Getor ini bersama – sama membangun pelayanan, dalam suka maupun duka yang dialami oleh masyarakat Toraja. Demikian juga dalam penata-layanan, harus ada dalam bingkai bersama GMIT, sehingga kita membangun pelayanan secara kolaborasi dan bersinergi. Inilah harapan yang sesungguhnya dalam menghadirkan Gereja Toraja di Kupang,” kata Daud Mangesa’ yang tengah dalam perjalanan ke Makassar. (robert kadang)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *