Labuan Bajo, RNC – Advokat dan praktisi hukum, Irenius Surya, SH, menyatakan diri maju pada kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Manggarai Barat (Mabar) 2024 mendatang. Iren Surya mengusung slogan “Berani, Tegas dan Profesional”. “Pada kesempatan ini, saya mendeklarasikan diri maju dalam kontestasi Pilkada Mabar tahun 2024 – 2029. Tujuannya adalah, untuk memberikan ruang dan kesempatan yang seluas – luasnya kepada seluruh masyarakat di pelosok Manggarai Barat, untuk menguji kapasitas dan integritas saya, apakah saya layak untuk menjadi pemimpin politik di daerah ini,” ujar Iren saat menggelar deklarasi di Restoran Mari Makan, Kota Labuan Bajo, Sabtu (1/10/2022) sore.
Menurut Iren, untuk menentukan dan memilih calon pemimpin yang ideal, masyarakat harus diberikan waktu yang cukup, dan ruang seluas – luasnya untuk menelusuri dan menguji rekam jejak seorang calon pemimpin. Ibarat seorang penulis buku, sebelum bukunya diedarkan atau dipasarkan, maka terlebih dulu dibedah isi buku tersebut, guna mengetahui isinya dengan menghadirkan penguji yang berkompeten. “Demikian pun deklarasi ini, saya lakukan untuk membedah pikiran dan konsep leadership seperti apa yang saya tawarkan,” katanya.
“Besar harapan saya untuk Pemilukada Mabar tahun 2024, jangan ada calon yang tiba – tiba muncul, sehingga masyarakat tidak mempunyai kesempatan yang cukup untuk menelusuri rekam jejak serta konsep kepemimpinannya,” tambahnya. Iren mengajak seluruh komponen masyarakat Manggarai Barat, untuk melihat secara obyektif dan merenungkan secara kritis, kondisi sosial – politik lokal yang terjadi saat ini.
“Kita coba membuat penilaian yang jujur terhadap pelbagai persoalan yang mendera kita selama ini. Jika kita masuk ke inti terdalam realitas politik Mabar, kita harus akui, bahwa Mabar ini bersifat paradoks. Di satu sisi, stok sumber daya alam, budaya, dan manusianya, cukup melimpah. Tetapi, semua kekayaan itu, tidak membuat Mabar lebih maju dari daerah lainnya di NTT ini. Sama seperti NTT yang miskin, demikian pun Mabar, dari bupati ke bupati, Mabar tetap miskin. Ada banyak kebutuhan dasar publik yang karena kondisi kemiskinan itu, tidak bisa terpenuhi. Ada apa dengan Mabar?” ujar Iren.
Menurutnya, kenyataan buram itu lebih banyak dipengaruhi spirit kepemimpinan yang diperlihatkan para penguasa lokal Manggarai Barat. Tingkat kepedulian dan komitmen untuk memperbaiki nasib publik, belum diperlihatkan secara optimal. Beberapa contoh kata dia, antara lain, isu air minum bersih, masalah sampah, infrastruktur jalan yang beruk, pendidikan yang tidak diurus dengan baik, sarana kesehatan yang masih jauh dari standar, pariwisata yang lebih banyak melayani kepentingan kapitalis, dan lain-lain. “Pelbagai persoalan itu, seolah tak menemukan jalan keluar yang efektif sehingga ‘kemiskinan’ tetap akrab dengan daerah ini,” katanya.
Kondisi sosial yang miris tersebutlah yang mengetuk pintu hati Iren Surya. Ia pun termotivasi untuk coba berkontribusi bagi kemajuan daerah. “Sebagai anak muda Mabar, saya pun terpanggil untuk mengoptimalkan kemampuan yang saya punyai yang bisa diaktualisasikan ketika mendapatkan sarana legitimasi kekuasaan dari publik,” katanya penuh semangat.
Ia melanjutkan, pada tahun 2024 nanti, Negara Indonesia akan menorehkan sejarah besar dengan menyelenggarakan sebuah perhelatan politik akbar, yaitu pemilihan umum untuk kepala daerah di seluruh pelosok negeri. Menurut dia, setiap calon yang akan maju dalam Pilkada tersebut harus memenuhi standar pencalonan yang berkualitas, sehingga calon yang hendak dipilih memiliki kualitas kepemipinan yang bermutu. “Saya mengajak kita semua untuk sama-sama mencegah calon-calon yang bermasalah untuk maju. Dengan itu, masyarakat bisa mendapatkan calon pemimpin yang punya kapasitas, berkompeten, dan berintegritas,” kata dia.
Lebih lanjut, Iren Surya mengatakan, seorang pemimpin idealnya adalah seorang yang visioner, memiliki pandangan jauh ke depan. Pemimpin harus mampu menggambarkan dan membawa masyarakat untuk semakin lebih baik dan makmur. “Pemimpin tidak boleh terpaku dengan program-program pusat yang belum tentu program tersebut menggambarkan dan menyentuh masalah utama di daerah ini,” tegasnya.
Iren juga menawarkan sebuah gagasan penting dalam membangun daerah, yakni menggunakan perspektif sebagai pelayan masyarakat. Menurutnya, teori kepemimpinan pelayan sangat cocok untuk dihidupi oleh pemimpin dalam mewujudkan ideal peningkatan kemaslahatan publik di Mabar. “Selain itu, pemimpinan harus berbicara dari dan dengan hati! Speak from your heart. Mengapa? Apa yang lahir dari hati, akan masuk ke dalam pikiran dan masuk ke dalam relung hati yang terdalam. Pemimpin tidak boleh munafik, harus konsisten. Antara apa yang diucap dan perbuatan harus sejalan. Karena pemimpin adalah panutan masyarakat,” pungkasnya. (rnc29)
Dapatkan update informasi setiap hari dari RakyatNTT.com dengan mendownload Apps https://rakyatntt.com