Ba’a, RNC – Ikut berduka atas meninggalnya 7 warga Desa Bo’a, Kecamatan Rote Barat, Kabupaten Rote Ndao, Kapolres Rote Ndao, AKBP I Nyoman Putra Sandita, SH, SIK.,MH memberikan santunan bagi keluarga korban.
Bantuan ini diserahkan kepada keluarga, Selasa (18/10/2022) di Dusun Loedik, Desa Bo’a, Kecamatan Rote Barat, Kabupaten Rote Ndao. Dilansir digtara.com, santunan korban kecelakaan laut secara simbolis diserahkan oleh Kasat Samapta Polres Rote Ndao, Iptu Naftali J. E. Lede, SH dan diterima oleh perwakilan keluarga korban Soleman Hangge.
Santunan yang diberikan berupa beras 50 kilogram dan air mineral sejumlah 10 dos. Kasat Samapta Polres Rote Ndao menyampaikan bahwa Polres Rote Ndao turut berduka cita atas musibah kecelakaan laut yang terjadi.
“Bantuan yang diberikan ini merupakan bentuk empati Polres Rote Ndao terhadap keluarga korban kecelakaan laut,” ujar mantan Kasi Propam Polresta Kupang Kota ini.
Hadir pula dalam kegiatan tersebut yakni Kasat Binmas Polres Rote Ndao, Iptu Bambang Hartoyo, KBO Sat Samapta Polres Rote Ndao, Kanit Binpolmas Polres Rote Ndao, Kanit Intelkam Polsek Rote Barat dan Bhabinkamtibmas Desa Bo’a.
Total bantuan santunan dari Kapolres Rote Ndao terhadap korban kecelakaan laut di Perairan Loedik, Desa Bo’a yakni beras 350 kilogram dan aqua gelas sejumlah 70 dos.
Santunan bagi keluarga dari korban kecelakaan laut lainnya akan disalurkan oleh Kapolsek Rote Barat bersama anggota.
Tujuh jenazah korban terbaliknya perahu motor di Perairan Pantai Bo’a, Dusun Ndundao, Desa Bo’a, Kecamatan Rote Barat, Kabupaten Rote Ndao, dimakamkan Senin (17/10/2022) petang secara serentak.
Tujuh jenazah yang dimakamkan itu antara lain Paulus Hangge, Yandri Bunda, Deni Adu, Jendri Bunda, Nikson Mbatu dan Andy Hangge. Sedangkan satu anak perempuan berusia 12 tahun, Putri Bunda.
Perahu motor milik Yeremias Nggadas yang baru diuji coba terbalik di perairan Pantai Bo’a, Desa Bo’a, Kecamatan Rote Barat, Kabupaten Roda Ndao, NTT pada Minggu (16/10/2022) sekitar pukul 16.00 Wita.
Kapal yang dinahkodai Paulus Hangge itu mengangkut 41 warga Desa Bo’a. Namun saat akan berputar kembali sekitar 200 meter dari bibir pantai, kapal diduga hilang keseimbangan dan miring sehingga para penumpang terjatuh ke dalam laiut.
Perahu motor tersebut diduga mengalami kehilangan keseimbangan karena kelebihan penumpang.
Dalam peristiwa tersebut, tujuh orang meninggal. Dari tujuh orang meninggal enam orang adalah dewasa dan satu orang anak perempuan.
Saat ini masih ada 12 orang yang dirawat di Puskesmas Delha, sedangkan korban selamat lainnya telah kembali ke rumah. Dan tujuh orang yang meninggal juga telah diambil oleh keluarga. (*/dig/rnc)
Dapatkan update informasi setiap hari dari RakyatNTT.com dengan mendownload Apps https://rakyatntt.com