Kupang, RNC – Pemerintah Kota Kupang bekerja sama dengan unsur TNI dan Polri memerangi wabah corona. Untuk mencegah penyebaran virus corona, Pemkot rutin melakukan sidak di ruang-ruang publik, termasuk tempat hiburan, area rekreasi hingga restoran.
Jika masih ada warga yang nekad melaksanakan pertemuan yang menghimpun banyak orang atau masih bergerombol di area publik akan ditindak oleh aparat. Hal ini dimaksudkan agar mencegah penyebaran virus corona di Kota Kupang.
Wali Kota Kupang, Dr. Jefri Riwu Kore dalam rakap koordinasi yang berlangsung di alun-alun kantor wali kota, Senin (23/03/2020) menjelaskan Pemkot tak bisa sendirian menghadapi ancaman wabah corona. Oleh karena itu, Pemkot menghimpun berbagai stakeholder, termasuk unsur TNI dan Polri.
Dengan demikian, upaya pencegahan ini bisa berjalan dengan baik. Menurutnya, pemerintah sudah mengimbau agar warga menghindari area publik. Juga dilarang melaksanakan kegiatan yang melibatkan banyak orang.
“Tetapi untuk beberapa hari ke depan kita tidak hanya cukup mengimbau saja. Kita sudah harus mengambil tindakan tegas, tetapi teman-teman dari Kodim dan Polres jika berkenan kita turun bersama. Bila perlu mengambil langkah-langkah tegas untuk mengatasi masalah ini,” pintanya.
Terkait hal ini, Kapolres Kupang Kota AKBP Satrya Perdana P. Tarung Binti, SIK mengatakan lewat koordinasi bersama Kodim 1604, pihaknya bersama Kodim mendapati masih ada warga yang mengumpulkan massa dan berkerumun di area publik hingga menggelar pesta. “Kita tidak boleh menganggap remeh wabah Covid-19 ini. Jangan berpikir tidak mungkin karena langkah antisipasi juga perlu sebab status kita siaga darurat,” pungkasnya.
Hal yang sama juga disamapaikan, Dandim 1604, Kolonel (Arh) I Made Kusuma Dhyana Graha, S.IP. Menurutnya, sejak mendapatkan instruksi dari pimpinan Pangkalan TNI AD, Kodim berkoordinasi dengan Polres untuk segera melakukan tindakan tegas. Jika masih ada pihak-pihak yang melawan maka siap ditindak.
“Pendekatan persuasif telah kita lakukan kepada masyarakat, namun apabila ini belum bisa, maka kita sudah harus melakukan tindakan yang lebih represif. Yang kedua perlu ada penyampaian ke masyarakat bahwa corona ini tidak bisa kita main-main,” tegasnya. (rnc04)