Jakarta, RNC – Ketidakpastian kapan berakhirnya pandemi virus Corona alias COVID-19 berdampak besar bagi perekonomian Indonesia. Sampai-sampai pemerintah kembali merevisi angka proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional di tahun 2020.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pun mengumumkan proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional terbaru di 2020. Dia bilang ekonomi Indonesia akan tumbuh di level antara -0,4% sampai 1% atau masuk dalam skema berat.
BACA JUGA: RI Siap Sambut 150 Perusahaan yang Mau Cabut dari China
Hal itu diungkapkan saat rapat kerja (raker) bersama Badan Anggaran (Banggar) DPR mengenai Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) tahun anggaran 2021.
“Outlook proyeksi minus 0,4% hingga 1%. Untuk batas atas kami turunkan dari 2,3% ke 1,0%. Revisi agak turun karena kami melihat kontraksi cukup dalam di kuartal-II,” kata Sri Mulyani, Kamis (18/6/2020).
Sebelumnya, pemerintah masih memegang proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kisaran -0,4% sampai 2,3%. Dia menjelaskan, perubahan proyeksi ini dikarenakan ketidakpastian akibat pandemi Corona yang belum juga selesai bahkan lebih besar.
Pada kuartal II-2020, diprediksi ekonomi nasional minus 3,1% atau turun drastis dari realisasi kuartal I-2020 yang sebesar 2,97%. Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengaku, proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional akan bergantung pada realisasi kuartal III dan IV tahun 2020.
“Tentu ini sangat tergantung dari kemampuan kita untuk pulihkan ekonomi di kuartal III dan IV atau semester II,” ungkap dia.
Perlu diketahui, Sri Mulyani menegaskan pemerintah bekerja keras untuk menahan dampak dari virus Corona atau COVID-19 terhadap ekonomi nasional. Ada beberapa upaya yang dilakukan pemerintah agar ekonomi tetap tumbuh di tengah pandemi virus Corona.
BACA JUGA: PIP Bakal Beri Kelonggaran Pinjaman untuk 1 Juta UKM
Hal itu disampaikannya saat memberikan tanggapan pemerintah terhadap pandangan fraksi-fraksi DPR RI terhadap kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal (KEM-PPKF) tahun anggaran 2021 di ruang rapat paripurna DPR RI, Jakarta, Kamis (18/6/2020).
“Pemerintah terus bekerja keras untuk menahan dampak negatif COVID-19 terhadap perekonomian,” kata Sri Mulyani.
(detikcom/rnc)