Kupang, RNC – Pemerintah Kota Kupang memperindah wajah kota dengan mewarnai trotoar di sejumlah ruas jalan utama. Ini bertujuan untuk membuat suasana kota lebih cerah. Bahkan terlihat lebih cantik di malam hari.
Ternyata, tak hanya Kota Kupang yang punya trotoar penuh warna. Beberapa kota besar di Indonesia juga sudah lebih dahulu membuat aneka warna pada fasilitas publik. Untuk trotoar misalnya, di Surabaya sudah lebih dahulu mengecat trotarnya dengan warna biru-putih.
Penelusuran RakyatNTT, selain Surabaya, corak yang sama juga terdapat di Sidoarjo, Kediri hingga Kota Jayapura. Kediri juga punya corak trotoar biru-putih. Sementara di Jayapura membuat corak hitam-merah.
Wakil Wali Kota Kupang, dr. Hermanus Man kepada RakyatNTT, Selasa (17/9/2019) mengatakan aksi mengecat trotoar murni upaya pemkot untuk mempercantik wajah Kota Kupang. Apalagi aksi ini didukung oleh pihak swasta, sehingga tidak perlu menggunakan dana APBD.
Soal warna, Herman mengatakan biru-putih terlihat lebih cerah, apalagi di malam hari. Oleh karena itu, warna tidak ada hubungannya sama sekali dengan warna partai politik tertentu. Menurutnya, untuk trotoar warna apapun bisa karena tidak diatur secara khusus dalam regulasi.
Warna yang dibuat merupakan kreatifitas masing-masing OPD untuk mempercantik trotoar. “Jadi mau pakai warna apapun bisa asal lebih cantik dan cerah,” katanya.
Ia menyebutkan, memang ada pro dan kontra terkait warna trotoar. Namun itu tidak diatur secara khusus dalam undang-undang atau produk hukum apapun. Yang diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 34 tahun 2014 hanya untuk marka jalan. Bukan trotoar. “Kalau secara aturan boleh dilihat dan saya rasa tidak ada. Itu kan ujung jalan, batas jalan untuk pejalan kaki, sementara untuk trotoar bagian tengah itu harus warna kuning untuk pejalan kaki disabilitas,” pungkasnya. Ia pun mengimbau seluruh ASN di Pemkot untuk terus berkreasi mempercantik wajah Kota Kupang. “Semua trotoar kita percantik dan sudah dibagi per wailayah. ASN turun sesuai dengan wilayah yang sudah dibagi,” kata Herman. (rnc04)