Tersisa 12 Catar Akpol dan 20 Calon Tamtama Polri

Headline, Kota Kupangdibaca 1,152 kali

Kupang, RNC – Proses dan tahapan rekrutmen terpadu anggota Polri untuk calon taruna (catar) Akademi Kepolisian (Akpol) dan calon tamtama Polri Panda Polda NTT tahun 2020 terus bergulir.

Selasa (21/7/2020), Biro SDM Polri selaku panitia penerimaan terpadu anggota Polri menggelar sidang terbuka penentuan kelulusan mengikuti pemeriksaan kesehatan II rekrutmen terpadu taruna akpol dan tamtama polri TA 2020 Panda Polda NTT di lantai III Polda NTT.

BACA JUGA: Rekrutmen Akpol dan Tamtama di Polda NTT Pakai Sistem One Day Service

Sidang dipimpin Waka Polda NTT, Brigjen Pol Drs Johni Asadoma, MHum dan Irwasda Polda NTT, Kombes Pol Tavip Yulianto. Pengumuman dan sidang dihadiri perwakilan orang tua dan perwakilan peserta serta pengawas eksternal dan internal.

Sebagian besar peserta dan orang tua menyaksikan sidang tersebut secara live streaming dari tribun lapangan Polda NTT. Karo SDM Polda NTT, Kombes Pol Riyadi Nugroho, SIK dalam paparannya menjelaskan kalau seleksi yang dilakukan ditengah covid-19 dilakukan dengan mengikuti protokol kesehatan.
Semua tahapan seleksi juga menerapkan prinsip Bersih, Transparan, Akuntabel dan Humanis (Betah).

Dari 122 orang pendaftar catar Akpol, hingga tahapan ujian akademik tersisa 18 orang, masing-masing 17 orang pria dan 1 orang wanita. Dalam sidang kelulusan sementara, sebanyak 12 orang masing-masing 11 orang pria dan 1 orang wanita lulus untuk mengikuti tes kesehatan II. 6 orang peserta pria pun tidak memenuhi syarat.

Sementara itu, untuk tamtama Brimob hanya terpilih 14 orang mengikuti seleksi kesehatan II dan 6 orang tamtama Polair. “Kita mendapat quota 7 tamtama Brimob dan 3 tamtama Polair sehingga kita pilih sesuai rangking sebanyak 2 kali quota,” ujarnya.

Dengan demikian ada 1 orang Tamtama Polair dan 42 orang tamtama Brimob yang gagal dan dinyatakan tidak lulus. Waka Polda NTT, Brigjen Pol Drs. Johni Asadoma, M.Hum pada kesempatan tersebut mengakui kalau ditengah tantangan terkait covid-19, proses seleksi tetap dilakukan.

Waka Polda meyakinkan kalau proses seleksi berjalan dengan cermat dan teliti menggunakan prinsip “betah” yang diimplementasikan dalam setiap tahapan seleksi rekrutmen serta didukung dengan pengawasan secara melekat baik dari pengawas internal maupun eksternal.

Mantan Waka Polda Sulawesi Utara ini juga menekankan kalau hasil dalam proses rekrutmen ini murni dari kemampuan dan kapasitas peserta sendiri, tanpa adanya bantuan atau intervensi dari pihak manapun.

“Yakinlah kalian yang bertahan hingga saat ini merupakan pemuda pemudi terbaik di bumi Flobamorata tidak hanya dari segi fisik, namun juga mental dan intelektual,” ujar Waka Polda NTT.
Kepada peserta yang dinyatakan tidak lulus, Waka Polda berharap agar tetap bersemangat dan jangan pernah berkecil hati.

BACA JUGA: Polda NTT Bersama Warga Bangun Lokasi Wisata Bukit Afleug di Amfoang

“Hayati dan resapi serta pelajari kekurangan yang ada pada saat ini. jagalah yang sudah bernilai tinggi dan tingkatkan yang masih bernilai rendah. ingatlah bahwa kegagalan merupakan jembatan untuk memperoleh keberhasilan,” tandas Waka Polda NTT.

Waka Polda berharap kepada peserta yang lulus kelak menjadi polisi yang mampu mengayomi rakyat demi keutuhan bangsa dan negara di masa yang akan datang. “Tunjukkan bahwa kalian memiliki integritas, loyalitas dan mampu menjadi tauladan di tengah masyarakat indonesia,” imbau Waka Polda NTT. (rnc)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *