242 Wartawan Kena Covid, AJI Minta Konferensi Pers Tatap Muka Dihentikan

Humaniora, Headlinedibaca 296 kali

Jakarta, RNC – Ketua Bidang Advokasi Aliansi Jurnalis Independensi (AJI) Sasmito Madrim melaporkan, setidaknya ada 242 jurnalis dan pekerja media yang dinyatakan positif Covid-19, dalam periode 30 Maret-September 2020.

Kasus terbanyak terjadi dalam rentang Juli-Agustus 2020, dengan 235 kasus.

Terkait hal itu, AJI mendesak pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan lembaga lain untuk tidak menggelar konferensi pers secara tatap muka. Karena hal tersebut berpotensi meningkatkan angka penularan Covid-19 di kalangan jurnalis dan pekerja media.

“Jangan ada lagi konferensi pers tatap muka. Konferensi pers tatap muka, tak hanya menciptakan kerumunan orang, tetapi juga tidak memastikan adanya jarak aman sekitar dua meter,” kata Sasmito dalam keterangan persnya, Selasa (29/9/2020).

BACA JUGA: Masuk ‘Zona Cokelat’, Pesta di Kota Kupang Tetap Dilarang

“Kondisi ini berpotensi membuat jurnalis dan pekerja media di Indonesia, rentan tertular Covid-19. Padahal, jurnalis berperan penting dalam memastikan informasi tentang Covid-19, sampai ke masyarakat. Sehingga, membantu semua pihak untuk mengambil keputusan yang tepat,” lanjutnya.

Sasmito juga mendorong perusahaan media untuk memperhatikan keselamatan jurnalis dan pekerjanya. Salah satunya, dengan tidak mengirim jurnalis ke konferensi pers secara tatap muka.

“Perusahaan media hendaknya juga memberikan alat perlindungan diri kepada jurnalis dan pekerja media, yang meliput ke wilayah yang berpotensi terjadinya penularan Covid-19. Di samping membuat dan menerapkan protokol kesehatan, untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19 terhadap jurnalis dan pekerja media,” pungkasnya. (*/rmol/rnc)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *