Fasilitas PDAM Kupang Rusak, PT. HMN Diminta Tanggung Jawab

Kupangdibaca 1,296 kali

Kupang, RNC – Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Kupang dipastikan mengalami kerugian pendapatan di tahun 2022 ini. Pasalnya, ada 900 pelanggannya tidak bisa dilayani selama kurun waktu enam bulan terakhir. Hal ini dikarenakan, fasilitas distribusi air milik Perumda itu mengalami kerusakan, akibat pengerjaan Jalan Bundaran PU di wilayah Tuak Daun Merah (TDM), Kota Kupang. Proyek jalan itu dikerjakan PT. Hutama Mitra Nusantara (HMN).

Pantauan RakyatNTT.com, Rabu (23/3/2022) pagi, kondisi ruas jalan tersebut masih dalam masa pengerjaan. Terlihat, pekerjaan drainase (gorong – gorong) telah merusak pipa distribusi air milik PDAM Kupang. Kerusakan tersebut juga dialami pipa distribusi milik Blud Spam NTT.

Akibat kerusakan pipa distribusi itu, mengakibatkan jalan yang dikerjakan terlihat berlumpur. Air meluap keluar dari pipa. Kepala Bagian Teknis PDAM Kupang, Yan Yan Mulyana menegaskan, kerusakan tersebut telah memberikan dampak bagi 900 sambungan rumah yang tidak bisa dialiri air. Hal ini, kata dia, menjadi keluhan pelanggan yang notabene adalah warga Kota Kupang yang tinggal di TDM II, III, IV dan V.

Terkait dampak proyek tersebut, lanjut Yan, pihaknya telah mengadukan hal ini ke Ombudsman Perwakilan NTT, dengan harapan ada perbaikan kembali sejumlah fasilitas air bersih yang telah rusak akibat proyek yang dikerjakan PT. HMN.
“Pelayanan air di TDM II, III, IV dan V sudah mengalami kemacetan sekira empat sampai enam bulan. Yang terdampak sebanyak 900 pelanggan akibat dari kerusakan jaringan,” ungkap Yan.

Dikatakan Yan, pihaknya telah berkoordinasi dengan PT. HMN melalui pengawasnya, agar bisa memperhatikan pekerjaan saluran drainase yang berakibat pada kerusakan pipa. Apalagi, kata Yan, mereka sudah sejak awal mengingatkan, namun tidak indahkan. “Pihak kontraktor justru membiarkan, dan hanya menimbun kembali pipa yang rusak dengan material tanah. Padahal kami sudah sampaikan ke pengawasnya, kalau ada kerusakan tolong jangan ditimbun. Nyatanya mereka sudah timbun. Makanya, hari ini kami lepas air untuk memastikan mana saja yang mengalami kerusakan,” ujar Yan.

Dia menjelaskan, sesuai perhitungan PDAM Kupang, kerugian akibat kerusakan pipa selama enam bulan diperkirakan mencapai Rp 120.000.000 per bulan. Sedangkan 900 pelanggan yang harus menanggung beban kebutuhan air dua kali lipat. Karena rata – rata mereka bayar tagihan Rp 140.000 per bulan saat distribus air masih lancar. “Tapi karena pipa rusak, pelanggan terpaksa menggunakan layanan mobil tanki, yang nilainya bisa mencapai Rp 280.000 per bulan. Bayangkan kalau Rp 280.000 dikali 900 pelanggan selama enam bulan,” sebut Yan.

Terkait sejumlah kerusakan yang telah berdampak pada kerugian dan berhentinya layanan PDAM Kupang, Yan berharap pihak PT. HMN dapat memperhatikan hal tersebut. “Harus diperbaiki kembali dengan menggunakan material berstandar SNI. Karena kami menggunakan material SNI. Jadi kalau mereka menggunakan material tidak sesuai standar, maka ke depan akan mengalami kerusakan lagi,” pungkasnya.

Hingga berita ini diterbitkan, media ini masih berupaya menghubungi pihak PT. Hutama Mitra Nusantara untuk memberikan tanggapan atas sejumlah kerusakan yang diakibatkan proyek yang dikerjakan. (rnc04)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *