Julie Laiskodat: Potensi Bambu Ngada Menjanjikan

Ngadadibaca 448 kali

Bajawa, RNC– Anggota DPR RI dari Fraksi Nasdem, Julie Sutrisno Laiskodat, melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Ngada, Provinsi NTT. Salah satu agenda kunjungan istri gubernur NTT itu, yakni mengunjungi lokasi penganyaman bambu dan pembibitan bambu, di Desa Mengeruda, Desa Nginamanu dan Kampung Turetogo, Kecamatan Golewa, Jumat (4/3/2022).

Kegiatan Julie Laiskodat ini juga dalam rangka menindaklanjuti pengembangan tata kelola dan pemanfaatan hasil hutan bukan kayu (HHBK) yaitu bambu, dan jasa lingkungan yang telah dibangun di Ngada. Di samping itu mendorong pelaksanaan program pengembangan bambu yang terintegrasi.

Anggota Komisi IV DPR RI itu kepada media menjelaskan, selaku Ketua Dekranasda NTT, Ia akan selalu mencari potensi – potensi di setiap kabupaten. “Ada 3.300 desa, dan saya sudah geluti di kopi. Sekarang saya mau menggeluti tentang bambu di Ngada,” sebut Julie.

Menurutnya, ada tujuh kabupaten di NTT yang memiliki 20 desa penghasil bambu. “Kenapa saya memilih mama – mama? Menurut saya dan menurut data di kementerian, perhutanan sosial biasanya semuanya laki – laki. Untuk itu, saya mau menunjukan bahwa perempuan itu bisa melakukan, membantu perekonomian rumah tangga, serta mampu melestarikan,” tambahnya.

Terkait Yayasan Bambu Lestari yang ada di desa itu, Julie mengatakan kelompok ini memiliki passion keilmuan tentang bambu. Karena itu, dia berharap adanya dukungan anggaran dari Pemprov NTT.

Sementara Bupati Ngada, Andreas Paru menjelaskan, pihaknya bersama pemerintah desa saat ini sedang mendesain pola pengembangan bambu tersebut. Menurut Bupati Andreas, masyarakat dan aparat desa hendaknya memanfaatkan semua potensi yang ada untuk kepentingan masyarakat.

“Bambu salah satu potensi desa. Karena itu, dana desa yang ada, bisa diperuntukkan untuk bambu. Selain itu, diperlukan kolaborasi dengan provinsi, PKK, dan kementerian. Itu kekuatan dasar, karena bambu bisa menggerakkan perekonomian,” jelas Bupati Andreas.

Dia juga mengapresiasi gubernur NTT yang telah menetapkan 1.000 Desa Bambu di NTT, khususnya di Kabupaten Ngada. “Kami siap merespon semua program yang sebentar lagi akan dilakukan Pemerintah Pusat, provinsi, dan kalangan swasta, terkait dengan Desa Bambu. Semuanya pasti akan bermuara kepada peningkatan ekonomi keluarga,” kata Bupati Andreas.

Deputi Bidang Koordinasi Pengelola Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Dr. Ir. Nani Hendiarti, mengakui Kabupaten Ngada memiliki hal yang spesial, yakni bambu lokal. Bahkan katanya, bambu Ngada memiliki jenis yang baik dari bambu yang lain.

“Ke depan akan dilakukan pemetaan wilayah potensi bambu, guna mencapai target pengembangan 200 Desa Bambu yang diperankan ibu – ibu, demi kebutuhan investasi termasuk pabrik,” ujar Nani. Ia menambahkan, pentingnya dukungan peralatan agar dapat mempercepat produksi yang lebih banyak lagi. “Tadi sudah ada proposal yang disampaikan. Nanti kita akan proses proposalnya itu,” janjinya. (rnc15)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *