PADMA Minta Pemda dan Gereja Bantu Anak-anak Pelaku dan Korban Pembunuhan di Flotim

Flores Timur, Hukrimdibaca 288 kali

Larantuka, RNC – Kasus pembunuhan Antonia Siena Herin (45) oleh sang suami Kanisius Rupa Kolin di Flores Timur tak hanya menyisakan duka yang mendalam bagi keluarga. Keempat anak yang ditinggalkan juga mengalami trauma berat.

Ketua Dewan Pembina PADMA Indonesia, Gabriel Goa meminta pemerintah dan gereja hadir untuk membantu anak-anak itu melewati masa-masa sulit mereka.

Kepada RakyatNTT.com, Selasa (30/8/2022) via telepon, Gabriel menjelaskan Kanisius Rupa Kolin wajib dan pantas dihukum seberat-beratnya agar menimbulkan efek jera.

Namun terlepas dari persoalan hukum yang sudah ditangani kepolisian, fakta lain bahwa masih ada empat anak pelaku dan korban yang wajib diselamatkan dan segera dibantu. Harus ada pendampingan psikologis, pendampingan tumbuh kembang anak-anak, bantuan pendidikan anak-anak untuk mempersiapkan masa depan mereka.

Hal ini harus menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Flotim. Pemerintah melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dinas Pendidikan, Dinas Sosial dan instansi lainnya mesti bekerjasama dengan lembaga agama untuk membantu anak-anak yang ditinggalkan orangtua mereka.

“Secara pribadi dan lembaga, kami dari Lembaga Hukum dan HAM PADMA Indonesia menyatakan duka yang mendalam, dan menangis karena banyak perempuan di Nusa Tenggara Timur menjadi korban kekerasan fisik dan psikis dari suaminya sendiri, bahkan dari pacarnya sendiri,” kata Gabriel.

(Baca Juga: Kronologi Lengkap Pria di Flotim Habisi Sang Istri di Depan 2 Anak Kandung)

Terpanggil untuk menyelamatkan perempuan dan anak dari kekerasan fisik dan psikis di NTT, maka PADMA mendesak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak bersama jajarannya di provinsi, kabupaten hingga desa agar bekerjasama dengan lembaga agama dan pegiat anti kekerasan melakukan penyadaran dan animasi spiritual penghargaan terhadap harkat dan martabat Allah.

Kedua, mendesak Penjabat Bupati Flores Timur segera berkoordinasi dengan Uskup Larantuka untuk menyelamatkan anak-anak korban untuk didampingi secara psikologis, bantuan tumbuh kembang, bantuan ekonomi dan pendidikan anak-anak korban.

Ketiga, mendesak Penjabat Bupati Flotim berkoordinasi dengan aparat kepolisian,TNI dan Pol PP untuk mencegah terjadinya konflik antar keluarga besar. Mesti sepakat untuk menyerahkan sepenuhnya pada proses hukum dengan menghukum pelaku seberat-beratnya agar menimbulkan efek jera. (rnc27)

Dapatkan update informasi setiap hari dari RakyatNTT.com dengan mendownload Apps https://rakyatntt.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *