oleh

Pj. Gubernur Pantau Harga Komoditi di Pasar Inpres Naikoten

Kupang, RNC – Dalam rangka memantau kestabilan harga terkait pengendalian inflasi, Penjabat (Pj) Gubernur NTT, Ayodhia G. L Kalake, SH, MDC mengecek kestabilan harga barang di pasar dalam rangka pengendalian inflasi. Pada Selasa, 20 Februari 2024, Ayodhia memantau langsung harga barang di Pasar Inpres Naikoten, Kota Kupang. Pada kunjungan ini, Pj. Gubernur didampingi Pj. Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi NTT, Sofian Milawati Kalake, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, Agus Sistyo Widjajati, dan Ketua Kadin NTT, Bobby Lianto, Plt. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi NTT, Dra. Flouri Rita Wuisan, MM, Kadis Komunikasi dan Informatika, Frederik C. P. Koenunu, ST, MH, Plt. Kepala Biro Perekonomian Administrasi Pembangunan, Drs. Alexander Koroh, MPH, dan Kepala Biro Administrasi Pimpinan, Prisila Q. Parera, SE.

Dalam pantauan tersebut, Ayodhia menanyakan beberapa harga komoditi kepada pedagang, seperti beras, telur, minyak goreng, sayur-sayuran, cabai, bawang merah bawang putih, kacang merah, buah alpukat, bunga pepaya, jeruk nipis, daging ayam dan beberapa komoditi lainnya dengan harga yang masih terbilang stabil. Untuk harga komoditi sayur-sayuran, cabai, dan cabai serta daging ayam terpantau stabil, dan tidak mengalami kenaikan harga sesuai keterangan yang diberikan para pedagang.

Namun beberapa komoditi lainnya mengalami kenaikan harga, seperti beras eceran yang biasanya Rp 10.000/kg, menjadi Rp 11.500/kg. Bawang merah dari semula Rp 25.000/kg, naik jadi Rp 35.000/kg. Bawang putih yang semula Rp 40.000/kg, naik jadi Rp 55.000/kg. Telur ayam semula Rp 55.000/rak, naik menjadi Rp 60.000/rak. Dari hasil pantauan harga pasar tersebut, Ayodhia mengharapkan TPID segera mengambil langkah untuk mengupayakan ketersediaan stok, agar harga stabil, dan mendorong gerakan menanam kebutuhan sehari-hari seperti cabai, bawang dan tanaman hortikultura lainnya, di pekarangan sendiri. (*/rnc)

Baca Juga:  SCU Bahas Strategi Pembangunan Berkelanjutan di NTT dan Maluku

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *