Kupang, RNC – DPD I Partai Golkar Nusa Tenggara Timur (NTT) tidak membuka pendaftaran Bakal Calon Gubernur (Bacagub) NTT.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Golkar NTT, Fransiskus Sarong menjelaskan, Golkar punya alasan mendasar sehingga tidak membuka pendaftaran Bacagub NTT.
Menurut politisi yang akrab disapa Frans Sarong, Golkar NTT memiliki kader utama yang siap mengikuti Pilgub. Kader dimaksud adalah Ketua Golkar NTT Emanuel Melkiades Laka Lena (MLL) yang telah berkeringat bahkan berdarah-darah mengurus partai ini hingga Golkar punya basis kuat di NTT. Selain itu, Golkar NTT di bawah kepemimpinan Melki Laka Lena berhasil mengirimkan tiga wakilnya ke Senayan pada pileg Februari 2024
“Segenap keluarga besar Golkar NTT hingga tingkat DPP tahu dan mengakui kerja keras Melki Laka Lena,” ujar Frans Sarong yang juga adalah Wakil Ketua Bidang Media dan Penggalangan Opini DPD Golkar NTT saat diwawancara RakyatNTT.com, Rabu (15/5/2024).
Frans menambahkan, pada rakorda Partai Golkar NTT di Kupang sekira dua tahun lalu, DPD II Partai Golkar se-NTT telah menyatukan dukungan tunggal bagi Melki Laka Lena sebagai Cagub NTT.
“Seluruh DPD II Golkar se-NTT satu suara mendukung beliau sebagai cagub. Ini aspirasi murni dari bawah. Sebagai Ketua Bappilu, saya tahu persis. Jadi kalau berubah lagi, mesti melalui forum yang sama yaitu rakorda,” jelas mantan jurnalis Kompas ini.
Melki Laka Lena, lanjut Frans Sarong, adalah kandidat tunggal penerima surat perintah (Sprint) khusus dari Ketum Golkar Airlangga Hartarto untuk memenangkan Pileg dan Pilpres pada Februari 2024. Sprint yang sama juga untuk memenangkan Pilkada pada November 2024 mendatang.
“Jadi ada surat perintah khusus yang diterima Melki Laka Lena dari Ketua Umum Golkar untuk memenangkan Pileg, Pilpres dan Pilkada,” sebut Frans.
Berdasarkan tiga alasan mendasar di atas, Frans Sarong mengaku sangat tidak etis bila Golkar tetap membuka pendaftaran Bacagub NTT. Sebab dengan membuka pendaftaran, sama halnya Golkar membohongi orang-orang yang datang mendaftar.
“Jadi kalau ada pihak yang mengatakan Melki Laka Lena mengangkangi mekanisme partai karena tidak membuka pendaftaran, itu artinya ada keterbatasan dari yang bersangkutan dalam mengakses informasi di internal Golkar,” ungkap Frans Sarong.
Untuk diketahui, kebijakan untuk tidak membuka pendaftaran Cakada-Cawakada tidak hanya terjadi di tingkat provinsi. Tercatat ada sejumlah DPD II kabupaten/kota juga tidak membuka pendaftaran dengan alasan yang sama. Antara lain DPD II Golkar Kota Kupang, TTS, Belu Malaka, Sumba Timur, Sumba Barat, Ngada, Nagekeo, Ende, Lembata Sabu Raijua dan Rote Ndao. (rnc)