oleh

Premanisme dan Prostitusi di Taman Kalpataru Resahkan Warga

Kupang, RNC – Warga Kelurahan Fatubesi, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang, resah dengan persoalan premanisme dan transaksi jasa sex. Pasalnya, tindakan dan praktek tersebut sering dilakukan di Taman Kalpataru yang berada di kalurahan itu. Karenanya, sejumlah warga lalu melaporkan hal itu ke polisi.

Seperti disaksikan RakyatNTT.com, Sabtu (9/4/2022) malam, ratusan warga berkerumun mendatangi lokasi taman tersebut yang nampak gelap. Tujuan para warga untuk menghadang dan menangkap para muda – mudi yang selalu bertingkah seperti preman, dan memalak setiap pengemudi yang melintas di Jalan Sumba, Oeba.

Usai membubarkan kelompok muda – mudi yang berkumpul di Taman Kalpataru, tak lama kemudian Tim Patroli Remas Polda NTT pun tiba. Warga kemudian minta, agar kepolisian memberikan perhatian atas kegiatan anarkis yang dilakukan kelompok preman di lingkungan mereka.

Ketua RT 06-RW 02, Fery Gago mengatakan, tindakan para warga ini telah disepakati di tingkat kelurahan. Warga bersama Karang Taruna, diminta untuk mengawasi serta memberikan penertiban khusus di lokasi itu. Ia mengungkapkan, kelompok orang yang sering bertingkah premanisme dan diduga ada tawaran jasa sex yang dilakukan itu, bukan warga dari Kelurahan Fatubesi. “Ulah mereka sangat mengganggu keamanan, mabuk kemudian ada yang palang – palang jalan, dan juga transaksi sex ada di situ,” ungkap Fery.

Ia berharap, kepolisian dapat meningkatkan pengawasan di lokasi tersebut, dikarenakan sangat meresahkan warganya. Selain itu, Pemerintah Kota Kupang juga diminta kembali menyalakan lampu – lampu di Taman Kalpataru. Pasalnya, jika dibiarkan tersebut gelap, maka akan berpotensi menghadirkan tindakan yang meresahkan warga maupun pengemudi yang melintas. “Di taman ada lampu – lampu, tapi tidak menyala,” tambah Fery.

Baca Juga:  Pdt. Yandi Manobe jadi Tersangka, Pengacara Umbu Kabunang Minta Kapolda NTT Bijaksana

Di tempat yang sama, Danton Remas Polda NTT, AIPDA Dikson Lay mengatakan, sebagai aparat penegak hukum, tim-nya telah menerima aduan tersebut. Ia mengapreasiasi informasi warga, yang menyebutkan ada tindakan premanisme, kejahatan jalanan dan praktek tawar menawar jasa sex di taman tersebut. Karena itu, ujar Dikson, lokasi Taman Kalpataru akan menjadi prioritas pengawasan kepolisian.

“Mereka (warga) antusias, karena sering terjadi miras, pajak trus ada esek – esek dari ABG. Di lokasi ini kita seri beri teguran kepada anak – anak muda, tapi baru kali ini warga terbuka, tentu kita akan tindak lanjut,” kata Dikson seraya berharap, warga di Kota Kupang bisa sinergi dengan kepolisian, khususnya dalam memberantas tindak pidana kejahatan jalanan, premanisme dan prostitusi terselubung maupun online. (rnc04)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *