Lewoleba, RNC – Gunung Ile Lewotolok, Kabupaten Lembata, kembali aktif dan mengeluarkan lahar. Hal itu terpantau dari pengamatan PVMBG Pos Pengamatan gunung api tersebut pada Rabu (28/7/2021), pukul 18.00–24.00 wita.
“Teramati letusan dengan tinggi 200 m dan warna asap putih. Letusan disertai gemuruh sedang serta lontaran di area kawah,” ujar petugas, Stanislaus Ara Kian, A.Md, Kamis (29/7/2021) dilansir digtara.com.
Letusan sebanyak satu kali dengan amplitudo 17 mm, durasi 30 detik. Vulkanik dalam sebanyak tiga kali, amplitudo 8-15 mm, S-P 0.4-1.49 detik, durasi 8-10 detik.
Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 50-200 meter di atas puncak kawah. “Saat ini tingkat aktivitas gunung pada level III atau siaga,” tandas Stanislaus.
Masyarakat di sekitar Gunung Ile Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan direkomendasikan agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 kilometer dari puncak/kawah gunung setinggi 1.423 mdpl itu.
Masyarakat Desa Jontona, Kabupaten Lembata juga diminta agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya longsoran material lapuk yang dapat disertai oleh awan panas dari bagian tenggara puncak/kawah Gunung Ile Lewotolok.
Warga Waspada dan Tak Termakan Hoaks
Mengingat potensi bahaya abu vulkanik yang dapat mengakibatkan gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan lainnya maka masyarakat yang berada disekitar Gunung Ile Lewotolok agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut maupun perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.
“Mengingat abu vulkanik hingga saat ini jatuh di beberapa sektor di sekeliling Gunung Ile Lewotolok maka masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ile Lewotolok agar mewaspadai ancaman lahar terutama disaat musim hujan,” tambahnya.
Seluruh masyarakat maupun instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan status maupun rekomendasi Gunung Ile Lewotolok setiap saat melalui aplikasi MAGMA Indonesia yang dapat diunduh di Google Play.
Para pemangku kepentingan di sektor penerbangan dapat mengakses fitur VONA (Volcano Observatory Notice for Aviation).
“Seluruh pihak agar menjaga kondusifitas suasana di Pulau Lembata, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax) dan tidak terpancing isu-isu tentang erupsi Gunung Ile Lewotolok yang tidak jelas sumbernya,” tegasnya.
Pemerintah Daerah, BPBD Provinsi NTT dan Kabupaten Lembata agar senantiasa berkoordinasi dengan pos PGA Ile Lewotolok di Desa Laranwutun, Kecamatan Ile Ape atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung. (*/dig/rnc)