Kupang, RNC – Intensitas hujan yang cukup tinggi pada pekan terakhir Januari mengakibatkan sejumlah fasilitas umum rusak, seperti jalan, jembatan hingga drainase dan tanah longsor.
Penjabat Wali Kota Kota Kupang, Linus Lusi bersama beberapa stafnya pun turun meninjau dampak bencana yang dihadapi. Di Kelurahan Penfui, luapan air membanjiri permukiman warga. Hal ini akibat drainase yang sudah tidak mampu membendung aliran air.
Tak hanya itu, jembatan penghubung di RT 20/RW 08, Kelurahan Naikoten tergerus air sungai yang meluap. Beruntung tak ada orang yang melintas saat jembatan yang dibangun sejak tahun 1992 itu roboh. Jembatan tersebut menjadi akses penghubung bagi para pedagang dan warga sekitar, tepatnya di Pasar Kasih Naikoten.
Pj Wali Kota juga meninjau langsung potensi longsor di Kota Kupang. Salah satu lokasi yang awan adalah di Kelurahan Airnona. Nampak, salah satu halaman rumah warga mengalami longsor akibat intensitas hujan yang mengakibatkan tanah urukan dan tembok penahan ikut roboh.
Untuk diketahui, dari laporan BPBD dalam dua hari terakhir terdapat 4 dampak bencana. Berikut ini beberapa kerusakan yang dialami.
1. Tanah longsor di RT 03/RW 01, Kelurahan Airnona, Kecamatan Kota Raja mengakibatkan kerusakan pada rumah warga atas nama Thomas Liunome
2. Tanah longsor di RT 32/RW 11, Kelurahan Manutapen, Kecamatan Alak, mengakibatkan kerusakan di rumah warga atas nama Thomas Bara
3. Jembatan putus di RT 20/RW 08, Kelurahan Naikoten 1, Kecamatan Kota Raja mengakibatkan akses pedagang dan warga terkendala ke Pasar Kasih Naikoten
4. Banjir di RT 15/RW 07, Kelurahan Penfui, Kecamatan Maulafa akibat drainase yang tak mampu menampung air sehingga meluap ke rumah warga
Kepada RakyatNTT.com usai melakukan pemantauan di beberapa lokasi, Selasa (28/1/2025), Pj Wali Kota, Linus Lusi mengatakan, beberapa persoalan seperti jembatan Naikoten yang putus serta luapan air yang membanjiri permukiman warga Penfui serta kerusakan ringan akibat longsor di Airnona, terjadi karena intensitas hujan yang cukup tinggi sejak Senin dan Selasa.
Linus pun memastikan kerusakan infrastruktur yang dialami tersebut akan dibenahi oleh Pemerintah Kota Kupang. “Kami (Pemkot, Red) tidak sendirian, ada BPBD, RT/RW, warga dan Anggota DPRD, ini tentunya kita akan serius menggelontorkan anggaran untuk memperbaiki yang tersedia baik dari regulasi, sehingga keseimbangan keuangan pun terpenuhi,” ungkapnya.
Linus menjelaskan, Pemkot akan menggunakan biaya tak terduga (BTT) dalam APBD untuk membenahi sejumlah fasilitas seperti jembatan dan drainase yang rusak, termasuk rumah warga. Penanganan kerusakan ini akan menjadi konsentrasi Pemkot di tahun 2025. “Rencana usulan BTT itu ada kaidah dan norma tersendiri, sehingga kita pun memaksimalkan perbaikan jembatan karena ini soal akses ke pasar karena pasar juga adalah perputaran ekonomi,” pungkasnya. (rnc04)
Ikuti berita terkini dan terlengkap di WhatsApp Group RakyatNTT.com