Kupang, RNC – Wali Kota Kupang Dr. Jefri Riwu Kore menegaskan Pemerintah Kota Kupang serius dan memprioritaskan penanganan air bersih di Kota Kupang.
Senin (02/09/2019), saat membuka Rapat Formalisasi Dokumen Rencana Kontijensi Angin Puting Beliung-Angin Kencang, Banjir, dan Tanah Longsor Kota Kupang Tahun 2019, di di Hotel Neo By Aston, Jefri mengatakan keseriusan tersebut telah dibuktikan lewat kerja sama dengan PDAM Kabupaten Kupang. Dari kerja sama tersebut telah terjadi peningkatan 50 liter per detik. Awalnya debit air di PDAM Kota Kupang hanya 85 liter per detik. Saat ini sudah bisa mencapai 140 liter per detik. “Namun belum bisa memenuhi kebutuhan di Kota Kupang dikarenakan masih membutuhkan 400 liter pe rdetik,” ujarnya.
Kondisi saat ini PDAM Kota Kupang belum bisa memenuhi semua kebutuhan masyarakat karena hanya terjadi peningkatan 50 liter per detik. Oleh karena itu, Pemkot Kupang bersama PDAM Kota Kupang masih terus berupaya memaksimalkan potensi sumber-sumber air yang ada untuk dieksploitasi. “Yah kami (Pemkot) telah mengatahui adanya indikasi kekeringan di Kota Kupang, oleh karena itu kami buat penanganan emergensi yang sementara dikoordinasi dengan teman-teman yang lain. Lewat tandon air umum di setiap titik yang ditetapkan,” jelasnya.
Ia menyatakan Pemkot serius dan tidak setengah hati dalam mengupayakan peningkatan ketersediaan air di Kota Kupang. Semua sumber air di kota ini akan dikelola untuk masyarakat. “Selama ini memang ada peningkatan tapi masih kecil. Kita upayakan lagi untuk penambahan,” katanya.
Jefri juga menyampaikan ada kesepakatan bersama Pemerintah Pusat sehingga pada 2020 nanti lewat program Green Line Jakarta dilakukan peningkatan pengelolaan di sumber air kali Dendeng sebesar 100 liter per detik dan Mata Air Sagu sebesar 50 liter per detik. “Kalau sudah action maka sudah bisa ada penambahan. Dan juga masih mencari dari sumber-sumber lainnya,” ungkapnya. (rnc04)