Polres Kupang akan Rekon Ulang Kasus Tinus, Jaksa Juga Minta Tes Kejiwaan

Headline, Hukrim, Kabupaten Kupangdibaca 3,374 kali

Oelamasi, RNC – Kasus pembunuhan dan pemerkosaan dua gadis dengan tersangka Yustinus Tanaem alias Tinus (42) terus bergulir. Info terkini, Kejaksaan Negeri Oelamasi, Kabupaten Kupang mengembalikan berkas perkara dan meminta pihak kepolisian melakukan tes kejiwaan terhadap Tinus.

“Berkas dikembalikan dengan petunjuk jaksa meminta dilakukan tes kejiwaan kepada tersangka,” ujar Kapolres Kupang, AKBP Aldinan RJH Manurung, Senin (26/7/2021) dilansir digtara.com.

Namun tes kejiwaan ini bukan untuk mengurangi hukuman bagi tersangka. Pihaknya tetap menerapkan pasal berlapis dalam menghukum Tinus.

“Hasil observasi menunjukkan Tinus normal dan saat rekonstruksi dan olah tempat kejadian perkara, Tinus menyesali perbuatannya,” tandas Kapolres Kupang.

Ia mengajak masyarakat sama-sama mengawasi hingga putusan di pengadilan. Penyidik Polres Kupang sudah melimpahkan berkas pembunuhan yang dilakukan Tinus namun masih ada petunjuk jaksa yang harus dipenuhi.

“Kita berharap Tinus diberikan hukuman maksimal sehingga ada efek jera,” tegas Kapolres Kupang.

Rekonstruksi Ulang bersama Jaksa

Selain melengkapi berkas tersebut, pihaknya juga merencanakan rekonstruksi lagi dengan melibatkan jaksa supaya melihat langsung adegan-adegan dan memperjelas perbuatan yang dilakukan tersangka. Meskipun kepolisian sudah melakukan rekonstruksi pada Jumat (28/5/2021 lalu.

“Kita akan rekon ulang untuk dua laporan polisi dengan melibatkan jaksa,” tambah AKBP Aldinan RJH Manurung.

Tersangka Tinus melakukan aksinya di bulan Februari dan Mei 2021 dengan modus yang sama di lokasi yang berbeda namun dalam wilayah hukum Polsek Kupang Barat.

“Ada dua orang korban dengan usia belasan tahun. Pelaku selalu membawa pisau dan menggunakan cara yang sama mengancam korban, memperkosa, membunuh dan meninggalkan korban,” tandas Kapolres Kupang.

Modus yang sama juga dilakukan tersangka terhadap para korban yakni berkomunikasi dengan para korban melalui media sosial facebook.

Tersangka juga berusaha mengaburkan dan menguburkan tindak pidana yang dilakukan dengan membuat status dan komentar di facebook.

“Namun kita bisa mengungkap tindak pidana yang menghebohkan sejak bulan Februari 2021 berkat kerja keras aparat kepolisian dan kerjasama pihak masyarakat,” jelasnya.

Kapolres pun berjanji akan mengawal setiap proses hingga proses sidang dan pihaknya menerapkan hukuman mati bagi tersangka.

Dari hasil pemeriksaan juga diketahui kalau tersangka memiliki perilaku menyimpang sehingga dengan mudah membunuh korban yang menolak melakukan hubungan badan.

Polisi juga menjerat tersangka Tinus dengan pasal 338 sub pasal 340 sub pasal 351 KUHP dengan ancaman hukuman mati.

Kasus Tinus tersebut jadi perbincangan publik pada Mei 2021 lalu saat polisi mengungkap pelaku pemerkosaan dan pembunuhan Yuliani Apriani Welkis alias Nani (19), gadis asal Desa Noelmina, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang.

Dari hasil pengembangan polisi, Tinus juga membunuh Marsela Bahas alias Sela (18) siswi SMA asal Kelurahan Oenesu, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang. Sela dibunuh di Kelurahan Oenesu, Kecamatan Kupang Barat, pada Kamis (25/2/2021).

Pelaku Tinus yang juga seorang sopir merupakan warga asal cabang Sillu, Desa Camplong II, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang.

Tinus kemudian ditangkap di depan sebuah hotel saat mengendarai truk di Jalan Timor Raya, Kota Kupang pada Kamis (20/5/2021) pukul 17.00 Wita. (*/dig/rnc)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *