oleh

Wali Kota Jeriko Masuk Keluar Kelurahan Serahkan Rumah untuk Warga Tak Mampu

Kupang, RNC – Meskipun sempat disorot dan mendapat kritik terkait sejumlah program prorakyat yang sudah berjalan, tidak menyurutkan semangat Pemerintah Kota Kupang untuk terus membantu warganya yang kurang mampu.

Di bawah komando Wali Kota Kupang, Dr. Jefirstson R. Riwu Kore, MM., MH, yang terjun langsung mendengarkan keluhan warga serta menyaksikan kesulitan mereka, program-program yang menyentuh langsung kebutuhan warga itu terus berjalan. Salah satunya adalah program bedah rumah.

Wali Kota Kupang, Dr. Jefirstson R. Riwu Kore, MM, MH kembali menyerahkan kunci rumah yang baru selesai dibedah oleh Pemkot, Jumat (25/6/2021) secara marathon sejak Rabu (22/6/2021) hingga Jumat (25/6/2021) kemarin di beberapa lokasi antara lain rumah milik Agustina Modok di Kelurahan Nunbaun Delha, Kecamatan Alak pada Selasa (22/6/2021). Wanita paruh baya ini menyampaikan rasa terima kasihnya ketika melihat isi rumah yang sudah berubah total. Ia tidak lagi melihat atap rumahnya yang sudah bocor dan berdinding bebak karena sudah dibangun dengan tembok permanen.

Oma Agustina merasa terbantu dengan kepedulian yang ditunjukkan Wali Kota, apalagi keseharian hidupnya bergumul dengan kondisi anaknya yang menyandang disabilitas. Melihat kondisi yang ada Wali Kota Kupang berjanji akan membantu anaknya dengan kursi roda.

“Beta doakan bapak Wali Kota tetap kuat dan jangan pernah lelah melihat kami masyarakat kecil, melihat kehidupan para janda, anak yatim piatu dan orang miskin di Kota Kupang, Tuhan Yesus memberkati Bapak Jefri dalam setiap tugas dan pelayanan,” demikian tutur Oma Agustina dengan suara bergetar menahan haru.

Wali Kota Jeriko juga berkesempatan menyerahkan kunci rumah untuk Adolflina Bois di RT 31, Kampung Fatubena, Kelurahan Kolhua. Kampung kecil yang berbatasan langsung dengan Desa Oeltua, Kabupaten Kupang. Dua rumah lainnya yang diserahkan Wali Kota Kupang adalah rumah milik Marselina Balukh Foenale di Kelurahan Nunleu, Kecamatan Kota Raja dan rumah milik Selvina Lona di Kelurahan Naioni, Kecamatan Alak. Rumah milik Marselina beratap daun alang-alang dan berdinding bebak, kondisinya sudah memperihatinkan sejak tahun 1969. Sementara rumah Selvina Lona hanya berdinding bebak.

Wali Kota Kupang juga mengunjungi rumah milik Oktovianus Y. Ratukore di RT 02/RW 01 Kelurahan Fatufeto, Kecamatan Alak yang sangat tidak layak huni. “Hari ini kami datang melihat untuk memastikan rumah tersebut untuk dibedah. Mohon doanya agar kami segera membedah rumah tersebut,” pungkas Jeriko.

Wali Kota yang akrab disapa Jeriko ini mengatakan bahwa pada tahun 2021 ini, Pemerintah Kota Kupang akan membedah 64 rumah warga yang tidak layak huni. Wali Kota berharap agar di tahun-tahun mendatang pemerintah dapat bersinergi dengan DPRD untuk lebih mendukung program bedah rumah ini.

Penyerahan dilanjutkan pada Jumat (25/6) dimana lokasi pertama yang didatangi Wali Kota adalah rumah Bapak Marten Sa’u di RT 27/RW 10 Kelurahan Maulafa. Di lokasi tersebut Wali Kota Kupang disambut oleh Camat Maulafa, Matheos A.B.H Da Costa, S.Sos.M.Si, Lurah Maulafa. Pendeta di Jemaat Lahairoi Tofa dan sejumlah masyarakat yang turut berbahagia dengan keuarga Bapak Marten Sa’u.

Rumah milik keluarga Sa’u dibedah Pemerintah Kota Kupang selama 14 hari, sebelum dibedah Bapak Marten dan istri tinggal bersama anak dan cucunya di rumah yang tidak layak huni, atapnya sudah bocor dan dindingnya hanya dilapisi bebak, kini rumah bapak Marten dan keluarga sudah layak huni berkat program bedah rumah yang digagas Wali Kota Jeriko. Selain memberikan kunci rumah, juga diserahkan bantuan tempat tidur dan kursi, yang berasal dari sumbangan pribadi Agustin Adranacus, Herman Hery dan Hilda Manafe.

Terkait sumbangan tersebut, Wali Kota berharap ke depan semakin banyak pihak yang tergerak untuk peduli dengan sesama yang kurang beruntung dan membutuhkan uluran tangan di Kota Kupang.

Marten Sa’u mengaku bahagia bisa bertemu dan menerima bantuan bedah rumah Pemkot. Ia mengakui dirinya yang sudah lanjut usia tidak bisa lagi mendirikan rumahnya yang sudah reot, sehingga apa yang diterimanya benar-benar disyukuri sebagai berkat yang luar biasa bagi keluarganya.

Perjalanan dilanjutkan ke Kelurahan Penfui, dimana Wali Kota yang didampingi Ketua TP PKK Kota Kupang, Ny. Hilda menyerahkan kunci rumah untuk Bapak Bernad Uly di RT 26/RW 11. Rombongan Wali Kota disambut oleh Camat Maulafa, Lurah Penfui, Ketua LPM dan Ketua Karang Taruna. Di daerah yang berbatasan langsung dengan Desa Baumata Barat, Kabupaten Kupang ini, Wali Kota mengakui bahwa masih banyak persoalan yang perlu dibenahi di Kelurahan tersebut, seperti jalan, lampu jalan dan masih banyak rumah yang belum layak huni.

Dirinya meminta lurah untuk proaktif melakukan pendataan, karena sebagian wilayah pinggiran di Kelurahan Penfui baru saja diputuskan resmi masuk wilayah Kota Kupang. Oleh sebab itu, Wali Kota berharap agar masyarakat jangan merasa terganggu dengan keberadaan aparat ketika melakukan pendataan dan penataan aset di lokasi mereka.

“Kami mohon dukungan masyarakat, masih banyak yang perlu dibenahi di kelurahan ini. Jajaran kami masih akan meninjau lokasi, dibantu oleh jajaran di kelurahan,” ujar Wali Kota singkat.

Bernad Uly selaku penerima bantuan bedah rumah mengucapakan terima kasih atas perhatian Pemerintah Kota Kupang yang telah memperbaiki rumahnya.

Kemudian Wali Kota bersama rombongan mengantar kembali Oma Maria Nara Adu menempati rumah barunya di RT 21/RW 08 Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima. Rumah tersebut telah selesai dibedah selama 14 hari oleh Pemerintah Kota Kupang. Oma Maria adalah seorang janda berusia 70 tahun yang hidup memprihatinkan bersama dua orang cucunya. Sebelum dibedah kondisi atap rumahnya terlihat bocor di banyak tempat, dindingnya pun sudah reot. Namun dirinya mengaku bersyukur karena ia dan anak-anaknya sudah bisa tinggal di rumah yang layak huni.

Wali Kota Jeriko disambut oleh Camat Kelapa Lima, I Wayan Astawa dan para tokoh masyarakat. Wali Kota menyebutkan bahwa selain adanya bantuan bedah rumah dari Pemerintah Kota Kupang, ada juga bantuan tempat tidur, kursi dan meja untuk Oma Maria, yang berasal dari sumbangan Bapak Herman Heri, Ibu Agustin dan Ibu Hilda. (*/pkp/rnc)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *