Konstelasi Politik Ngada Berubah, Ini Sikap ATR Selepas Berpisah dengan GUD

PEMILU 2024, Politikdibaca 3,117 kali

Kupang, RNC – Pasangan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Ngada, Gregorius Upi Dheo dan Yohanes Tai Ruba yang dikenal dengan tagline GUD-ATR sudah resmi berpisah.

Kabarnya, sebelum menyampaikan kata maaf kepada ATR, GUD sudah lebih dahulu bersepakat dengan Bupati Ngada saat ini, Paulus Soliwoa, untuk maju bersama dalam Pilkada.

BACA JUGA: Konstelasi Pilkada Ngada Berubah, GUD Dikabarkan Tinggalkan ATR demi Paulus Soliwoa

Meski ‘dikhianati’ GUD, ATR yang adalah mantan Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTT itu, tetap berbesar hati untuk menerima keadaan. “Kami sudah berjalan cukup jauh. Tapi kemudian ada dinamika, saya pikir itulah proses politik. Saya tidak mau kambinghitamkan orang. Keadaan seperti ini harus saya hadapi,” ujar ATR di awal percakapan dengan RakyatNTT.com, Senin (29/6/2020).

ATR mengaku saat ini dia sebenarnya sedang menenangkan diri dan belum menyatakan sikap sehubungan dengan langkah yang akan diambil selanjutnya. Namun di saat yang bersamaan, beberapa pihak, mulai dari simpatisan, tim sukses, hingga beberapa kandidat, terus membangun komunikasi dengannya. “Beberapa pihak menelepon saya. Ada yang mendorong saya untuk tetap maju, ada yang pasangkan saya dengan kandidat tertentu, ada yang mau bergabung dalam tim, dan lain sebagainya. Saya hanya sampaikan bahwa saya masih menenangkan diri dulu,” katanya.

Pada prinsipnya, lanjut ATR, keterpanggilannya menjadi calon kepala daerah di Ngada adalah untuk membangun daerah, tanah kelahirannya. Oleh karena itu, dia bersedia maju, entah sebagai calon bupati atau calon wakil bupati, asalkan ada partai yang mengusungnya. “Kalau ada yang mau jalan bersama dan tidak saling mencelakakan, ditambah lagi dengan kekompakan tim kerja, maka saya siap maju. Intinya harus ada partai pengusung,” katanya.

Pada kesempatan ini, ATR berterima kasih kepada masyarakat dan simpatisannya, termasuk para petani yang setia, loyal dan tetap berharap agar dirinya maju dalam Pilkada Ngada. “Bubarnya GUD-ATR tentu berdampak juga kepada masyarakat yang selama ini mendukung saya. Ketika mereka turut berempati kepada saya, maka saya patut berterimakasih. Kalau mereka betul-betul kompak dan beri dukungan, saya siap menerima kepercayaan itu,” ujar ATR.

BACA JUGA: Partai Nasdem Siapkan Pintu bagi Sehati di Belu, Mengerucut ke Soliwoa di Ngada

ATR juga berterima kasih kepada keluarga besar Partai Demokrat yang sudah mengarahkan dukungan untuk GUD-ATR. Dukungan tersebut menurut dia, sudah diputuskan mulai dari bawah yakni lewat Rakercab Demokrat Ngada dan prosesnya sudah sampai ke DPD dan DPP. “Mekanisme di Demokrat sudah kita lewati dengan baik. Partai ini sudah menyiapkan pintu bagi GUD-ATR. Tinggal bagaimana kita membangun komunikasi dengan partai-partai lain. Sayangnya, sekarang kita sudah bubar. Tapi saya bersyukur orang-orang di dalam Demokrat masih membangun komunikasi dengan saya,” ungkapnya.

(rnc09)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *