Kupang, RNC – Kemesraan bakal calon bupati dan wakil bupati Ngada, Gregorius Upi Dheo dan Yohanes Tay Ruba (GUD-ATR) kini berada di persimpangan jalan. GUD disebut-sebut telah meninggalkan ATR karena lebih memilih mendampingi Paulus Soliwoa sebagai bakal calon wabup, pasca Bupati Ngada itu memutuskan untuk maju kembali dalam Pilkada Ngada.
BACA JUGA: Arah Dukungan tak Menentu, Paket Hoki Tutup Buku dengan Nasdem untuk Pilkada Ngada
Informasi yang diperoleh RakyatNTT.com dari salah satu tim sukses GUD-ATR, menyebutkan, GUD telah bersepakat dengan Paulus Soliwoa untuk maju bersama. Kesepakatan itu bahkan sudah terjadi pada 25 Mei 2020 lalu. Namun, kesepakatan tersebut belum disampaikan oleh GUD kepada ATR maupun Partai Demokrat yang sebelumnya sudah mantap mendukung paket GUD-ATR. GUD masih mencari waktu yang tepat untuk menyampaikan itu semua.
“GUD telpon dengan salah satu anggota DPRD Ngada dan bilang dia sudah bersepakat dengan PS (Paulus Soliwoa, red). Saya tahu karena saat dia telpon, saya sedang sama-sama dengan anggota DPRD,” sebut sumber itu.
GUD saat dikonfirmasi via sambungan selular, Rabu (24/6/2020), mengaku heran dengan kabar bubarnya paket GUD-ATR. “Itu kabar angin bro. Saya juga heran bubarnya seperti apa. Kan harus ada mekanisme dan pembicaraan yang baik. Kalau mau bubar, ya alasan saya bubar itu apa,” ujar GUD.
GUD juga menampik soal adanya kesepakatan untuk maju bersama Paulus Soliwoa. Sebab antara dia dengan Soliwoa belum pernah bertemu empat mata untuk membicarakan kesepakatan itu. “Sepakatnya seperti apa, ketemunya di mana. Ini saya lagi di Bali dan mau pulang ke Jakarta. Saya tidak bertemu dengan om Polus (Paulus Soliwoa, red). Bagaimana kita bisa sepakat,” tandasnya.
Ditanya lebih lanjut apakah GUD-ATR dan tim suksesnya masih solid, GUD mengatakan, sepanjang baliho GUT-ATR berdiri tegak dan belum ada pernyataan resmi, itu artinya mereka masih solid. “Sepanjang masih ada baliho, itu artinya kami baik-baik saja. Tapi yang pasti, proses ini masih terus berjalan dan kami tetap menjalin komunikasi dengan semua paslon lainnya yang mau berkompetisi pada Pilkada Ngada,” katanya.
BACA JUGA: Target Menang, Demokrat Ngada Lirik Beberapa Figur Potensial
“Komunikasi dan silaturahmi dengan paslon lain itu wajib. Buat saya, politik itu sebentar saja tapi persaudaraan harus di atas segala-galanya. Budaya itulah yang mau saya bawa ke Ngada,” sambung GUD.
GUD menambahkan, apabila dirinya merasa cocok dan memiliki kesamaan visi misi dengan Paulus Soliwoa dalam membangun Ngada ke depan, pasti ada cara yang lebih elegan. “Buat saya, komunikasi itu empat mata. Duduk bertemu dan bicara kemudian kita menghasilkan kesepakatan. Setelah itu baru kita sampaikan kesepakatan secara resmi. Sekarang saya belum ada kesepakatan apa-apa, tapi dibilang sudah ada kesepakatan. Jadi tidak usah dengar kabar angin itu,” pungkas GUD. (rnc09)