Ba’a, RNC – Ketua DPD RI La Nyalla Mahmud Mattalitti, Sabtu (28/8/2021) mengunjungi Kabupaten Rote Ndao. Ia diundang khusus Manek (Raja) Termanu, Vico Amalo. Di Rote Ndao, La Nyalla hadir dalam acara Konservasi dan Restorasi Istana ‘Uma Batu’ Feapopi. Ia juga mengunjungi kebun Holly Farm di Kecamatan Rote Tengah untuk menanam soergum dan pohon lontar.
La Nyalla berangkat dari Kota Kupang menggunakan helikopter milik Maskapai Dinomim Air bersama Senator asal Lampung Bustami Zainudin, Sekjen Majelis Adat Kerajaan Nasional (MAKN) Yani Wage, Raja Nusak Termanu Vicoas Amalo dan Permaisuri Actry Mevy Amalo.
Helikopter yang membawa La Nyalla dan rombongan ini mendarat di objek wisata Batu Termanu, Kecamatan Rote Tengah. La Nyalla sempat menikmati keindahan pemandangan Batu Termanu yang merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di Kabupaten Rote Ndao.
Usai menikmati eksotisme Batu Termanu, La Nyalla kemudian melakukan ziarah ke makam Raja-raja Nusak Termanu yang dimulai dari makam Napu Keluanan Amalo dan Funu Keluanan Amalo. Selanjutnya ke makam Albert Amalo, makam Johanis Frits Amalo, dan terakhir di makam Amalo Muda.
Usai berziarah, La Nyalla kemudian mengikuti rangkaian acara konservasi Nusak Termanu dan Restorasi Istana ‘Uma Batu’. La Nyalla kemudian didaulat untuk menandatangani prasasti tanda dimulainya konservasi dan restorasi di Nusak Termanu.
Nusak Termanu lalu mengangkat La Nyalla menjadi anggota Kehormatan Adat Nusak Termanu. Hal ini ditandai dengan pemberian nama adat untuk La Nyalla yakni ‘Napu Funu’ yang artinya pengayom atau pelindung yang besar. ‘Napu Funu’ sendiri diambil dari dua Raja Nusak Termanu sebelumnya yakni Napu Keluanan Amalo dan Funu Keluanan Amalo.
Sepanjang acara, La Nyalla bersama rombongan disuguhi pangan lokal khas masyarakat setempat dengan ‘gula air’ yang berasal dari pohon lontar. Ada juga tari-tarian khas Nusak Termanu yang ditampilkan untuk menghibur para tamu.
La Nyala pada kesempatan itu mengaku senang dan bangga atas pemberian gelar kehormatan dan pengangkatan dirinya menjadi keluarga besar Nusak Termanu. Bagi dia, hal tersebut mencerminkan tingginya nilai dan khazanah budaya di Nusa Tengara Timur (NTT). “Ini sebuah kehormatan yang luar biasa, bagi saya,” ujar La Nyalla.
Sebagai representasi daerah di tingkat nasional, jelas La Nyalla, DPD RI terus mendorong pemerintah pusat hingga daerah untuk menghormati Kerajaan Nusantara sebagai fondasi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Selaku Ketua DPD RI, saya konsisten. Ini sesuai amanat Pasal 18 B Undang-undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun 1945, bahwa negara mengakui dan menghormati seluruh kesatuan masyarakat hukum adat, beserta seluruh hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai perkembangan masyarakat dan prinsip NKRI,” tegasnya.
La Nyalla menjelaskan, saat dirinya memimpin sidang bersama DPD dan DPR RI pada 16 Agustus 2021, dirinya mengingatkan kepada semua anak bangsa bahwa negara dan bangsa ini lahir atas peran Kerajaan dan Kesultanan Nusantara.
“Bangsa ini sejatinya adalah bangsa yang besar dan kuat karena Kerajaan dan Kesultanan Nusantara telah memiliki peradaban yang unggul sejak Indonesia belum lahir. Kiprah dan wilayah kekuasaan Kerajaan dan Kesultanan Nusantara tercatat dengan jelas dalam sejarah dunia,” sebut La Nyalla.
Manek Termanu, Vicoas Amalo mengatakan rencana membangun Istana ‘Uma Batu’ telah dipikirkan sejak awal dirinya dinobatkan sebagai Manek atau Raja di Kerajaan Termanu. Hal itu merupakan hasil diskusi dengan semua keluarga besar yang terkait dalam Kerajaan Termanu.
“Kami ibarat mengumpulkan reruntuhan yang tercerai-berai dan berserakan untuk disatukan kembali. Bukan hanya hanya sekadar fisik. Begitu juga adat dan budaya,” jelas Vico.
Vico menjelaskan, konservasi yang dilakukan di Nusak Termanu berarti melestarikan semua yang ada di dalamnya. Adat dan istiadat jangan sampai berubah karena keadaan. Karena menurutnya, jika tidak ada adat, tidak ada Kerajaan, dan jika tidak ada Kerajaan maka tidak ada NKRI.
Dia juga menyampaikan terima kasih kepada Ketua DPD RI La Nyalla yang memiliki perhatian yang tinggi terhadap keberadaan Kerajaan dan Kesultanan Nusantara. Apalagi, telah berkenan hadir di Kerajaan Termanu.
“Termanu merupakan sebuah Kerajaan di pulau terselatan NKRI. Meskipun begitu, kami bangga karena Pak Ketua DPD RI berkenan hadir,” tandasnya.
Hadir juga pada kesempatan itu, Senator asal NTT Angelius Wake Kako, Senator asal Sulawesi Selatan Andi Ihsan, serta para staf DPD RI. Selain itu, hadir pula sejumlah Raja dan perwakilan Kerajaan yang tergabung dalam MAKN NTT.
Tanam Sorgum dan Lontar
Usai mengikuti acara konservasi dan Restorasi Istana ‘Uma Batu’ Nusak Termanu, Ketua DPD RI dan rombongan berkunjung ke Kebun Sorgum di Holly Farm, di Dusun Ho, Des Suebela, Kecamatan Rote Tengah.
Di sana, Ketua DPD RI dan para Senator yang hadir bersama Sekjen MAKN, serta Manek Termanu dan Permaisuri melakukan penanaman sorgum di lahan seluas 25 hektare itu. Selain sorgum, ditanam juga pohon lontar, yang oleh masyarakat Rote Ndao disebut ‘Pohon Kehidupan’.
Manek Termanu, Vicoas Amalo mengatakan selama ini di NTT mengenal sorgum dengan sebutan ‘Jagung Rote’. Menurut dia, zaman dahulu, jagung dari Rote banyak dikirim keluar, namun saat ini justru Rote agak tertinggal.
“Ini yang mau kami kembangkan. Kami akan bangkitkan kembali. Semoga apa yang kami lakukan ini bisa bermanfaat dan membawa kesejahteraan bagi masyarakat,” pungkasnya.
Usai melakukan penanaman sorgum dan lontar, Ketua DPD RI La Nyalla bersama rombongan kemudian berangkat menuju Nemberala, Kecamatan Rote Barat untuk bermalam. Rombongan menggunakan dua penginapan yakni Anugerah Surf and Dive Resort dan Nemberala Beach Resort. (*/rnc)