Kalabahi, RNC – Ribuan warga Kabupaten Alor memadati Stadion Mini Sepak Bola Kalabahi untuk mengikuti Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) yang dipimpin Pendeta Gilbert Lumoindong. KKR ini terlaksana berkat kerja sama dengan Gereja Kristen Oikumene Alor dan seluruh gereja denominasi se-Kabupaten Alor. KKR dilaksanakan 24-25 September malam.
KKR tersebut mengambil tema “Waktu Tuhan untuk Alor.” Sebagai pengkhotbah adalah Pendeta Gilbert. Dalam khotbahnya ia menekankan pada kehidupan umat Kristen dewasa ini yang dinilainya sangat bodoh. Ia berkhotbah tentang lima orang gadis yang bodoh dan lima orang gadis yang bijaksana.
Menurut Pdt. Gilbert, dosa kebodohan masa kini di antaranya dosa perselingkuhan, korupsi, suka cari muka, baku jual orang dan lain sebagainya. Menurutnya, masyarakat Alor perlu membersihkan diri dan menjadi bijaksana agar bisa diberkati oleh Tuhan.
Ia juga meminta agar masyarakat Alor tidak saja berupaya untuk menjadi pintar, tapi juga berupaya untuk menjadi bijak dengan rela berbuat baik dan berkorban bagi orang-orang yang menderita.
Kritik moral dan sosial juga dialamatkan kepada kaum rohaniwan gereja juga agar bersatu dan tidak saling mempertentangkan.
“Soal liturgis oke masing-masing aliran agama jalankan, tapi jangan saling mempertentangkan,” katanya. Ia juga berpesan bahwa hidup adalah sebuah pilihan sehingga pilihlah yang bijak dan jangan menjadi bodoh.
Salah seorang Panitia KKR 2019, Endyona Kawengkari, di Sekretariat Daerah Alor mengatakan jemaat dan warga yang hadir selain ada pembaharuan iman juga banyak orang sakit disembuhkan. “Dampak langsung dari KKR itu ada mujizat yang terjadi di mana orang-orang sakit yang disembuhkan ketika didoakan. Orang sakit yang secara medis tidak bisa disembuhkan, malah datang mengaku dan didoakan hingga sembuh,” terangnya. (kn02/rnc)