Mbay, RNC– Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP), Nusa Bunga Floresta (NBF) Mbay, Kabupaten Nagekeo, menggelar wisuda Periode III untuk lulusan sarjana (S1), di aula Setda Nagekeo, Selasa (28/12/2021).
Lulusan yang diwisuda kali ini sebanyak 74 orang, berasal dari dua program studi (prodi), yakni Bahasa Inggris enam orang, dan 68 orang dari Prodi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG-PAUD).
Hadir dalam acara itu, Wakil Bupati Nagekeo, Marianus Waja, Sekertaris Daerah, Lukas Mere, Ketua Yayasan Wini Unggul, Oskarinus Meta, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah XV, Prof. Drs. Menganas Lumban Gaol, Pembinaan Yayasan Wini Unggul, Yovita Kaju, Pimpinan DPRD Nagekeo, Yosefus Dhenga, tokoh masyarakat, tokoh agama serta orang tua wisudawan.
Ketua Yayasan Wini Unggul, Oskarianus Meta, dalam sambutannya mengatakan, wisuda Periode III merupakan bentuk pengorbanan dan dukungan para orang tua, dalam upaya menyelesaikan studi mereka yang dibuktikan dengan wisuda hari ini.
“Kepada wisudawan, ini bukan akhir dari segalanya, tetapi merupakan awal dari segalanya. Saya meminta dukungan kepada masyarakat dan pemerintah, untuk membesarkan STKIP NBF. Saya berharap, tahun 2022 kita boleh menerima mahasiswa prodi baru,” kata Oskarianus.
Dia menambahkan, momentum wisuda ini membuktikan STKIP NBF legal. “Tahun 2022, kita tambah dua prodi baru, menjadi lima prodi. Sehingga, STKIP NBF berubah statusnya jadi institut,” sebut Oskarianus.
Ia juga minta Wabup Marianus Waja, melihat lembaga yang bernaung di bawah yayasannya, secara kelembagaan bukan secara personal yang bekerja di dalamnya. “Jangan lihat kami secara personal, tapi lihatlah secara kelembagaan karena ini adalah aset Pemerintah Kabupaten Nagekeo. Sedang kami hanya penyelenggara saja,” tandasnya.
Kepala LLDikti Wilayah XV, Menganas Lumban Gaol, berharap STKIP Nusa Bunga Floresta mampu bersaing dengan lembaga pendidikan tinggi lainnya, baik di Flores, di NTT termasuk di Indonesia.
“STKIP NBF akan kita perhatikan, karena tahun ini beasiswanya sedikit. Tahun depan, kita akan alokasi beasiswa yang lebih besar. Persyaratannya ada di internet. Saya mengharapkan anak – anak dari Nagekeo kuliah di sini. Ini lembaga resmi dan sudah terakreditasi,” tandas Menganas.
Wabup Marianus Waja dalam sambutannya mengatakan, indikator kemajuan sebuah daerah terletak dari indeks pembangunan manusia. Dia berterima kasih kepada tokoh pendidikan yang telah berjuang membangun lembaga pendidikan tinggi di Nagekeo, seperti Paulus Kaju.
“Pemerintah Kabupaten Nagekeo merasa bangga atas diwisudanya 74 sarjana. Kita bangga karena Nagekeo memiliki beberapa lembaga pendidikan tinggi, yakni Politani Boawae, Akademi Garam Mbay dan STKIP Nusa Bunga Floresta, dan sebentar lagi ada Institut Nasional Flores (INF). (rnc15)