Tragis, Satu Keluarga di Sigi Dibunuh Kelompok Teroris MIT

Hukrim, Headline, Nusantaradibaca 2,798 kali

Jakarta, RNC – Empat anggota keluarga ditemukan tewas mengenaskan di Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng). Mereka dlduga dibantai oleh kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora.

Sekdes Lembatongoa, Rifai, menceritakan peristiwa tragis itu tepatnya terjadi di sebuah Desa Lembatongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulteng pada Jumat 27 November 2020 sekitar pukul 10.00 Wita.

Keempat orang yang tewas terdiri dari kepala keluarga bernama Yasa. Korban lainnya yakni istri Yasa, putri Yasa, dan menantu Yasa.
“Benar dan itu kejadian pagi tadi. Korban ada sebanyak 4 orang yaitu pasutri atau pemilik rumah, anaknya dan menantunya atau suami dari anak perempuan pemilik rumah.” kata Sekdes Lembatongoa, Rifai saat dihubungi, Jumat (27/11/2020) malam seperti dilansir dari detikcom.

BACA JUGA: Densus 88 Tangkap 4 Terduga Teroris di Bekasi

Berikut 6 fakta pembunuhan sadis satu keluarga di Sigi:

Warga Selamatkan Diri ke Hutan, Polisi Cek TKP

Sejumlah warga yang menyaksikan aksi pembunuhan tersebut dan tinggal di sekitar lokasi kejadian didera ketakutan. Warga berlari ke arah hutan menyelamatkan diri.

Polisi kemudian turun tangan menyelidiki. Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Didik Supranoto mengatakan bahwa pihaknya belum bisa memberikan keterangan secara rinci.

Menurutnya, polisi masih melakukan pengecekan dan TKP di rumah korban. “Masih dilakukan penyelidikan terkait jejak ataupun barang milik pelaku yang tertinggal di lokasi. Jadi belum bisa dipastikan sekelompok OTK yang lakukan pembunuhan sadis tersebut berasal dari mana,” tutur Didik.

PGI Minta Pembunuhan Satu Keluarga Diusut Tuntas

Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) Gomar Gultom meminta aparat keamanan menuntaskan kasus pembunuhan sadis sekeluarga ini.

Gomar Gultom awalnya menaruh rasa prihatin dengan peristiwa tewasnya satu keluarga di Sigi akibat dibunuh oleh OTK. Gomar berempati kepada korban dan warga yang tinggal di sekitar rumah korban.

“Saya sangat prihatin dengan peristiwa kekerasan yang terjadi di Dusun Lewonu, Desa Lembantongoa, Sulteng, dimana rumah ibadah Bala Keselamatan dan 6 rumah dibakar, 4 warga dibunuh secara sadis. Saya mengungkapkan belarasa kepada keluarga yang ditinggal dan umat Bala Keselamatan,” kata Gomar dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (28/11/2020).

“Peristiwa yang sangat mengenaskan seperti ini mengingatkan kita akan beberapa kejadian berulang yang secara sporadis terjadi di daerah Sulawei Tengah,” imbuhnya.

Polisi Pastikan Tidak Ada Gereja yang Dibakar

Pembunuhan sadis satu keluarga di Sigi beredar di media sosial. Pembunuhan itu juga disebut dibarengi pembakaran rumah dan gereja di sekitar lokasi kejadian.

Kapolda Sulteng Irjen Abdul Rakhman Baso membenarkan bahwa peristiwa itu telah beredar di media sosial Facebook. Namun, dia menegaskan tidak ada gereja yang dibakar dalam peristiwa itu.

“Iya benar ada laporan kejadian beredar di Facebook. Cuma perlu diluruskan bahwa di antara yang dibakar tidak ada gereja,” kata Irjen Rakhman Baso, Sabtu (28/11/2020).

Menurut Rakman Baso, yang menjadi objek pembakaran oleh sekelompok orang tak dikenal hanyalah rumah yang biasa dijadikan tempat pelayanan umat. Dia kembali menegaskan bahwa yang dibakar bukan bangunan gereja.

“Informasi ini harus diluruskan, sebab sudah beredar di medsos FB (Facebook). Jangan sampai meluas hingga terjadi konflik isu SARA,” ujar Rakhman Baso.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *