Waingapu, RNC – Satu orang tewas dan keluarga lainnya nyaris menjadi korban pembunuhan di Kabupaten Sumba Timur, NTT, Jumat (30/7/2021) malam sekitar pukul 22.30 Wita. Ironisnya, pelaku adalah keluarga dekat dan tukang urut yang sengaja dibawa menginap di rumah korban.
Dilansir dari digtara.com, peristiwa itu terjadi di rumah korban Iwan Petrus Bili (33) di Dusun Pamboting, Desa Laihau, Kecamatan Lewa Tidahu, Kabupaten Sumba Timur.
Selain membunuh Iwan yang sehari-hari bekerja sebagai petani, pelaku bernama Tau Lele (35), warga Desa Dhela Manu, Kecamatan Wejewa Utara, Kabupaten Sumba Barat Daya, juga nyaris membunuh tiga keluarga Iwan lainnya di rumah tersebut.
Istri Iwan Oktaviana Bili, istri Iwan (32) kritis akibat dua luka tusukan pada perut dan sayatan di bagian tangan kiri.
Paulina Ina, ibu kandung Iwan (73) juga mengalami luka robek pada perut bagian kiri. Sementara anak Iwan, Juantri Saputri Bili, 1 tahun, juga menderita luka di perutnya.
Berdasar infomasi yang dihimpun polisi dari saksi-saksi terungkap kalau beberapa hari sebelum kejadian tragis itu, pelaku datang dari Kabupaten Sumba Barat Daya bersama ibu Iwan, Paulina Ina.
Ketika itu, pelaku diajak oleh wanita itu karena memiliki keahlian sebagai tukang urut. Kebetulan, salah seorang keponakan Iwan (Marselina Bili) sedang sakit dan mengalami bengkak pada kaki akibat terkilir.
Pada Jumat (30/7/2021) malam, saat cuaca dingin, pelaku membuat perapian di depan rumah korban guna menghangatkan diri. Di lokasi itu ada pula korban dan ibu, istri serta tiga orang anak nya ikut menghangatkan diri dan bercerita dengan pelaku.
Mereka pun bercerita berbagai hal termasuk soal meninggalnya seorang kerabat dekat pelaku di kampung pelaku.
Pelaku berniat pulang namun terkendala. Korban menyampaikan bila setiap orang yang melintas melalui Kabupaten Sumba Tengah, harus ada surat vaksin karena di kawasan tersebut sedang diterapkan PPKM level 4.
Pelaku sempat menanyakan pelaksanaan vaksin di sekitar tempat tinggal korban, namun korban Iwan mengaku belum ada jadwal pelaksanaan vaksin.
Saat yang sama pelaku ingin menambahkan kayu bakar pada perapian namun korban Iwan melarangnya. Diduga hal itu membuat pelaku emosi.
Pelaku pun masuk ke rumah korban dan diduga mengambil pisau. Pisau itu lalu diselipkan ke baju dan ditutup selimut.
Kemudian pelaku datang lagi ke perapian di depan rumah dan kembali bercerita dengan korban dan keluarganya.
Belum diketahui secara pasti alasannya, tiba-tiba pelaku menikam korban Iwan di dada dan langsung menikam perut istri Iwan. Tikaman pisau mengenai tangan istri Iwan serta mengenai kaki dan perut bayi yang digendongnya. Tak lama berselang, pelaku lalu menikam perut Paulina Ina.
Istri korban pun sempat lari menyelamatkan diri ke tetangga. Sementara 2 orang anak korban lainnya juga lari dan lolos dari kejaran pelaku.
Karena tak lagi menemukan korban lainnya dan suasana kampung pun mulai ramai, pelaku melarikan diri.
Masyarakat berdatangan dan para korban dibawa ke rumah tetangga dan dibaringkan, sebelum dievakuasi ke Puskesmas.
Saksi Yusuf Kabukut Nunu (45), tetangga korban mengaku mengetahui korban dan keluarga serta pelaku sedang membuat perapian di depan rumah untuk menghilangkan rasa dingin. Yusuf pun ke sawah untuk mengikat ternak piaraan.
Namun ia kaget mendengar teriakan minta tolong dari istri korban dengan luka di bagian perutnya. Yusuf kemudian mengamankan istri korban ke rumah tetangga lain, Jakson Kaliki Pare. Ibu korban juga sudah berbaring di depan rumah Jakson dengan kondisi terluka.
Yusuf kemudian memukul tiang listrik meminta bantuan warga kemudian melaporkan ke kepala desa dan membuat laporan polisi di Polsek Lewa nomor LP/B/38/VII/Res.1.7./2021/SPKT/Sektor Lewa/Res. ST/Polda NTT.
Keluarga Dekat
Keponakan korban, Marselina Bili dan Frans Gondo Bili mengaku kalau si tukang urut itu diajak oleh Paulina Ina untuk menginap di rumah. Sebab, pelaku merupakan keluarga dekat korban di kampung (Sumba Barat Daya). Menurut Marselina, selama berada di rumah korban, pelaku selalu dilayani dengan baik.
Hasil pemeriksaan visum oleh tim medis Erna Linda Tura Elu, AMd.Kep dan Sri Wulan Widiyanti, AMd.Kep di Puskesmas menyatakan korban Iwan mengalami luka di dahi dan kepala, luka tusukan di dada kiri mengenai tulang dada menembus sampai ke jantung dan mengenai empedu dan limpa.
Tim gabungan Satuan Reskrim dan Intelkam dipimpin Kasat Reskrim Polres Sumba Timur Iptu Salfridus Sutu, SH masih mencari pelaku.
Jenazah Iwan disemayamkan dirumah duka. Sementara istri serta ibunya masih dirawat di Puskesmas Laihau.
Anak korban yang masih berusia 1 tahun sudah dipulangkan kembali ke rumah setelah mendapat pengobatan di Puskesmas Laihau.
Polisi dari Polres Sumba Timur bersama anggota Polsek Lewa dan masyararakat masih mencari keberadaan pelaku.
“Pelaku dan barang bukti masih kita cari,” ujar Kapolres Sumba Timur, AKBP Handrio Wicaksono, SIK, Sabtu (31/7/2021). (*/dig/rnc)