oleh

Banjir Sapu Bersih Puluhan Hektar Sawah di Rote, Petani Terancam Gagal Panen

Ba’a, RNC – Hujan deras dengan intensitas tinggi yang menguyur wilayah Kecamatan Landu Leko, Kabupaten Rote Ndao pada Minggu (21/2/2021) hingga Senin (2/2/2021) malam, menyebabkan puluhan hektar sawah di 4 lokasi di Desa Sotimori, Kecamatan Landu Leko terendam banjir. Puluhan petani pemilik sawah terancam gagal panen.

Pantauan RakyatNTT.com, para penyuluh pertanian langsung memantau lokasi pada Selasa (23/2/2021). Hadir dalam peninjauan itu, Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian Kabupaten Rote Ndao melalui Kelompok Jabatan Fungsional (KJF) Penyuluh Pertanian Korwil Penyuluh Pantai Baru, Rote Timur dan Landu Leko, Toni Nggadas, S.ST, dan Koordinator BPP Landu Leko, Teni Manu, S.ST, bersama Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), Markus O. Bulan, S.ST, Jermias Pelle Ota, S.ST, didampingi Kepala Desa Sotimori, Aser Bulan dan para ketua kelompok tani serta beberapa anggota Poktan meninjau sawah terdampak banjir di 4 lokasi, yakni Haranoa, Danobui, Ofalalo, dan Sosana.

BACA JUGA: Tambak Garam Tia Dea di Rote Ndao Terendam Banjir

Dari 4 lokasi sawah yang terdampak banjir, yang terparah adalah lokasi Haranoa karena sebagian besar sawah yang ditanami padi, jagung dan kacang tanah tertutup air. Sebanyak 40 dari 45 anggota kelompok yang tergabung dalam kelompok tani Haranoa yang diketuai Frans Hun dipastikan merugi.

PPL BPP Landu Leko, Markus O. Bulan menjelaskan untuk luasan area terdampak banjir diperkirakan lebih dari 10 hektar. Namun untuk data pastinya masih menunggu pendataan yang dilakukan oleh para ketua kelompok tani dan Kepala Desa Sotimori. “Kami masih menunggu data riil dari Kades Sotimori untuk sinkronkan,” ujar Markus.

Sementara itu, KJF Korwil Penyuluh, Toni Nggadas, menyebut dengan kondisi hujan yang terus menerus maka dipastikan sawah yang terendam banjir akan mengalami gagal panen. Ia mengimbau ketua kelompok tani mendata kerusakan agar dibuat dalam laporan dan ditandatangani oleh kepala desa dan dilaporkan ke Bupati Rote Ndao, tembusan Dinas Pertanian dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah yang ditandatangani oleh kepala desa, mengetahui penyuluh pertanian.

“Kita berharap supaya air cepat kering namun dengan kondisi cuaca sekarang yang masih gelap (hujan), tidak mungkin karena tidak ada pembuangan air,” ujar Toni.

Berdasarkan data yang diperoleh RakyatNTT.com, Rabu (24/2/2021) dari Kepala Desa Sotimori, Aser Bulan, data kerusakan dari 4 lokasi sawah terdampak banjir di Desa Sotimori dengan luas sawah kurang lebih 80 hektar milik 64 anggota kelompok tani, yakni:
1. Lokasi Haranoa kurang lebih 54 hektar, Anggota Poktan terdampak 40 orang
2. Lokasi Danobui kurang lebih 14 hektar, anggota Poktan terdampak 12 orang
3. Lokasi Ofalalo kurang lebih 9 hektar, anggota Poktan terdampak 9 orang dan
4. Lokasi Sosana kurang lebih 3 hektar, dengan anggota poktan terdampak 3 orang

BACA JUGA: Banjir di Rote Ndao, 54 KK Terisolir, 12 Hektar Sawah Rusak

Toni Nggadas menambahkan pihaknya akan kembali memantau lokasi terdampak banjir untuk mengecek apakah air sudah surut atau belum. Selain itu, akan mengukur ulang area lokasi sawah yang terdampak sesuai laporan yang disampaikan Kepala Desa Sotimori kepada Koordinator BPP Landu Leko.

“Area terdampak akan kita ukur ulang setelah air surut. Jadi kepastian luasan yang terdampak setelah kita ukur nanti,” ujarnya. (rnc12)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *