Klenteng Lay di LLBK Kota Kupang, Bukti Sejarah Peradaban Tionghoa di NTT

Headline, Kota Kupangdibaca 1,463 kali

Kupang, RNC – Klenteng Lay di Kelurahan LLBK, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang berdiri sejak tahun 1865. Bangunan kuno ini merupakan bukti sejarah bahwa budaya Tiongkok adalah bagian dari peradaban bangsa Indonesia.

Pantauan RakyatNTT.com, Jumat (12/2/2021) siang, bangunan religius para akong ini didekorasi serbamerah dan kuning. Sejumlah lampion pun tampak memperindah bangunan klenteng untuk memeriahkan Tahun Baru Imlek 2572 yang jatuh pada hari ini. Memang, perayaan Imlek tahun ini berlangsung dalam keadaan sepi akibat pandemi covid-19.

BACA JUGA: Sambut Perayaan Imlek, Ini Pesan Menag Yaqut

Salah satu keluarga pengelola klenteng, Ferry Ngahu mengatakan sampai hari ini klenteng tersebut sudah berusia 156 tahun. Bangunan suci itu dibangun oleh Keluarga Lay yakni 2 orang arsitek saat itu Lay Foetl in dan Lay Lanfi.

Ferry mengatakan bangunan tersebut membuktikan bahwa Suku Tionghoa adalah bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bahkan ikut berjuang bersama dalam peradaban sejarah di NTT.

“Tetapi ada yang berjuang lewat ekonomi, dan perjuangan-perjuangan itulah yang dilakukan oleh keluarga Tionghoa yang ada di sini,” ungkapnya.

Ferry juga menyampaikan, sejak didirikan bangunan tersebut, pernah dilakukan renovasi pada tahun 1976 untuk menambah teras serta mengubah ventilasi udara yang awalnya berbentuk bulatan bulan. Hal itu diketahuinya melalui dokumen Kolonial Belanda pada tahun 1910.

“Ini mau dibilang adalah bukti sejarah keberadaan orang Tionghoa itu dari jaman Indonesia sebelum merdeka,” ucap Ferry.

Ia juga menyampaikan dengan adanya pandemi Covid-19, Keluarga Besar Tionghoa telah sepakat agar perayaan Tahun Baru Imlek, dengan ritual penghormatan kepada leluhur dijalankan dengan tidak berkerumunan. Bahkan pada Kamis (11/2/2021) sampai Jumat (12/2/2021) Klenteng tersebut tidak dikunjungi.

BACA JUGA: Imlek Tahun Ini jadi Gerbang Kebangkitan Ekonomi NTT

“Ini kan Rumah Agung memang, di saat pandemi ini, yah semua kita melakukan itu dengan protokol kesehatan,” katanya.

Untuk diketahui, Ferry Ngahu sendiri adalah suami dari Yunni Lay yang adalah turunan langsung Keluarga Lay. Saat ini mereka masih terus merawat Klenteng peninggalan leluhur mereka. (rnc04)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *