Warga Tagih Janji Bupati Ende Perbaiki Jembatan Nangakeo

Endedibaca 292 kali

Ende, RNC – Pembangunan kembali Jembatan Nangakeo sepanjang 26 meter, yang menghubungkan Desa Niokoda dengan Desa Bheramari Nangakeo, Kecamatan Nangapanda, terus jadi sorotan warga. Pasalnya, janji bupati Ende yang akan kembali membangun (merehabilitasi) jembatan tersebut sejak tahun 2019, tinggal janji.

Karena tidak mendapat perhatian Pemkab Ende, aktivitas di Dermaga Feri Nangakeo, terkesan mati suri. Kekecewaan warga Desa Bheramari tersebut terungkap dalam dialog dengan anggota DPRD Kabupaten Ende dari Fraksi Gerindra, Cyprianus Pendi, S.Sos. Dialog yang sifatnya kekeluargaan itu, dilakukan Cyprianus dalam Reses II, Dapil II, Rabu (23/2/2022).

Tokoh adat Mosalaki Pua Nazar secara tegas menyampaikan kekecewaannya, terkait masalah jembatan tersebut. Menurut Pua Nazar, yang paling dirugikan dalam hal ini adalah rakyat selaku pengguna fasilitas. “Pembangunan jembatan itu sudah dijanjikan sejak tahun 2019. Tapi sampai sekarang belum ada realisasinya. Yang korban adalah masyarakat kedua desa. Kasihan mereka, coba bayangkan bagaimana nasib warga kedua desa itu, jika curah hujan tinggi terus banjir datang? Otomatis aktivitas transportasi mereka terganggu. Apalagi bagi para petani yang ingin menjual hasil komoditinya,” ujar Pua Nazar.

Saat disinggung soal dermaga, dia mengeluhkan kondisi dermaga yang menurut Pua Nazar, sangat menyedihkan. Pasalnya, yang tertinggal hanyalah besi tua. “Dermaga itu sudah tidak ada manfaatnya sama sekali. Kalau boleh kami sarankan kepada pemerintah, untuk segera melakukan upaya perbaikan, dan merehabilitasi kembali dermaga tersebut supaya bisa beroperasi lagi,” tegasnya.

Hal senada diungkapkan tokoh masyarakat Hermanus Sua. “Kami harap pemerintah mau peduli dengan nasib kami, karena sejak tahun 2014, jembatan itu runtuh. Janji bupati untuk membangun kembali jembatan tersebut di tahun 2019, belum ada realisasinya. Kalau banjir, warga dua desa mengalami kendala. Bagaimana kami mau menjual hasil komoditi kami, kalau banjir sudah menghadang? Bisa – bisa nyawa kami jadi taruhan. Kami ini rakyat kecil, kemana lagi kami mengeluh? Tolong permintaan kami ini ditanggapi,” keluh Hermanus dengan nada sedih.

Menanggapi hal itu, Cyprianus menandaskan dirinya sangat menyayangkan masalah tersebut. “Berbicara soal infrastruktur, apalagi jembatan, ini kebutuhan vital. Keluhan masyarakat ini perlu disikapi dengan cepat, apalagi janji bupati membangun kembali jembatan yang menghubungkan dua desa sudah sejak tahun 2019. Ini perlu dijadikan catatan penting untuk direalisasikan,” kata Cyprianus.

Terkait masalah Dermaga Nangakeo, lanjut Cyprianus, pemerintah hendaknya berpikir, karena sejak awal dana yang digelontorkan untuk membangun dermaga tersebut, cukup besar. “Lantas saat ini dermaga tersebut tidak terurus, bagaimana mungkin? Saya berharap, Pemerintah Kabupaten Ende dapat melakukan rehabilitasi dermaga secara baik, sehingga dapat difungsikan kembali Dermaga Nangakeo. Selain menggiatkan kembali transportasi laut, aktivitas di sekitar dermaga dapat merangsang perekonomian masyarakat desa sekitarnya. Saya percaya, dermaga itu dibangun untuk tujuan yang baik, tentunya hasilnya pun akan baik,” ujar Cyprianus. (rnc16)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *