Kupang, RNC – Sebanyak 24 kamar di Kos Mandiri, RT 09/RW 03, Desa Penfui Timur, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang ludes terbakar, Senin (2/8/2021) sore. Peristiwa itu juga menghanguskan dokumen penting milik puluhan mahasiswa yang tinggal di sana.
Dilansir dari digtara.com, 24 kamar kos yang terbakar merupakan milik Benediktus Sridin Sulu Jahang (51), seorang wartawan yang juga warga RT 04/RW 08, Kelurahan Naikoten II, Kecamatam Kota Raja, Kota Kupang.
Kebakaran diduga akibat korsleting listrik yang terjadi di salah satu kamar yang tanpa penghuni. Krisna Rijo (24) dan Femi Arfemi (24), dua mahasiswa penghuni kos Mandiri mengaku saat peristiwa terjadi, mereka sedang berbaring di dalam kamar. Karena banyak asap yang masuk ke dalam kamar, mereka pun keluar untuk melihat keadaan di luar.
Awalnya mereka menduga ada orang yang sedang membakar sampah di sekitar kos. Namun setelah dicek di halaman kos-kosan tidak ada orang yang membakar sampah. Malah asap semakin banyak sehingga kedua mahasiswi ini mengecek ke kamar. Benar saja, api dan asap muncul dari salah satu kamar kos.
Kedua mahasiswi ini langsung berteriak minta tolong karena ada kebakaran. Keduanya melihat api dari kamar yang berada tepat di belakang kamar mereka. Api merambat dengan cepat.
Warga pun datang membantu memadamkan api dengan peralatan seadanya. Tak berapa lama, sejumlah mobil pemadam kebakaran dari Kota Kupang datang ke lokasi kejadian membantu memadamkan api.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Saat kejadian banyak penghuni kos tidak di lokasi. Akibatnya banyak barang dan dokumen seperti ijazah serta dokumen penting penghuni kos ikut ludes terbakar. Ada sepeda motor yang juga ikut dilalap si jago merah.
Warga hanya bisa menyelamatkan satu unit sepeda motor dari lokasi kejadian. Pemilik kost Benediktus Jahang mengaku kalau saat itu ia masih di kantor menyelesaikan pekerjaannya.
“Saya baru masuk kantor tiba-tiba dapat telepon kalau kost terbakar. Jadi saya ke tempat kost tapi api cepat sekali merambat karena angin saat itu cukup kencang,” ujarnya.
Humas Polres Kupang, Aipda Lalu Randy Hidayat yang dikonfirmasi Selasa (3/8/2021) mengakui kalau api merambat dengan cepat karena pada saat kejadian ada angin kencang. Apalagi pembatas antara kamar kos-kosan terbuat dari triplek.
Saat itu anggota Polsek Kupang Tengah sempat ke lokasi kejadian membantu upaya pemadaman bersama mobil dan petugas pemadam kebakaran kota Kupang. “Api baru dapat dipadamkan dua jam pasca kejadian,” ujarnya.
Pihak Polsek Kupang tengah sudah memeriksa sejumlah saksi dan melakukan olah tempat kejadian perkara.
(*/dig/rnc)