oleh

Ansy Lema Beberkan Hasil Rakor dengan 3 Menteri Soal Bencana NTT

Kupang, RNC – Anggota DPR RI, Ansy Lema memastikan pemerintah pusat akan ikut terlibat untuk mengatasi dampak bencana siklon tropis seroja di NTT. Khususnya di bidang pertanian, peternakan dan perikanan. Pasalnya, Komisi IV DPR RI telah menggelar rapat koordinasi dengan Menteri Pertanian, Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup serta Menteri Kelautan dan Perikanan, Kamis (8/4/2021).

Kepada wartawan usai pendistribusian bantuan dari PDIP untuk masyarakat yang terdampak bencana di Kabupaten Kupang dan Kota Kupang, Jumat (9/4/2021), Ansy membeberkan hasil rakor dengan 3 menteri kepada wartawan.

Politisi PDI Perjuangan asal NTT itu mengatakan, sesuai amanat UU Penanggulangan Bencana, negera dalam hal ini pemerintah pusat dan pemerintah daerah bertanggung jawab penuh terhadap bencana yang dialami oleh rakyat.

Dalam konteks NTT, menurut Ansy dampak bencana yang terjadi baru-baru ini juga banyak dialami oleh para nelayan, petani dan peternak. Oleh karena itu, Komisi IV DPR RI telah menggelar rakor dengan 3 kementerian. Rakor tersebut membahas mekanisme penanganan dampak bencana, dimulai dari fase tanggap darutat, fase rehabilitasi/renovasi hingga fase rekonstruksi.

“Hari ini kita berada pada fase tanggap darurat. Pendekatan yang dilakukan adalah bagaimana mengevakuasi masyarakat yang menjadi korban dan memberikan bantuan-bantuan yang sifatnya karitatif. Harus bereskan urusan perut sehingga mereka aman. Tetapi ini hanyalah fase yang sifatnya situasional atau sementara,” jelas politisi muda yang selama ini lantang bersuara di senayan untuk kepentingan masyarakat NTT.

Setelah fase tanggap darurat, kata Ansy, 3 kementerian yang adalah mitra kerja Komisi IV akan melanjutkan dengan fase rehabilitasi, renovasi dan rekonstruksi di bidang pertanian, peternakan dan perikanan. Anggaran untuk mendukung pelaksanaan fase-fase ini sudah disiapkan.

“Saya ambil contoh di wilayah pesisir Kota Kupang, tentu saudara kita yang berprofesi sebagai nelayan juga terdampak bencana. Alat tangkap bahkan perahu mereka rusak. Perikanan air tawar dan lain-lain juga pasti terkena dampak. Nah ini harus direhabilitasi oleh KKP,” terang Ansy.

Baca Juga:  Daftar jadi Cagub di PDIP, Ansy Lema Siap Berkorban untuk NTT

“Ada sekolah perikanan dan kelautan di Bolok yang juga mengalami kerusakan. Ini sudah dibicarakan untuk segera dibenahi oleh KKP,” ujarnya.

Soal gagal panen dan banyak ternak yang hanyut dibawa banjir, Ansy menyebutkan, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan serta Dirjen Tanaman Pangan dalam rakor dengan Komisi IV juga telah membicarakan langkah-langkah konkret yang akan dilakukan. Sedangkan Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup akan fokus pada upaya penghijauan atau reboisasi di wilayah hulu.

“Hari ini tiga kementerian itu lagi melakukan pendekatan melalui metode yang namanya SID yakni survei, identifikasi dan desain untuk mendata semua kebutuhan warga di tiga aspek (pertanian, peternakan dan perikanan). Setelah fase tanggap darurat, nanti tim akan turun untuk tindaklanjuti,” katanya.

“Jadi kami datang ke sini untuk melihat dan menangkap aspirasi masyarakat. Sekembalinya dari sini, kami akan komunikasian dengan mitra kerja dan mendorong mereka sehingga percepatan pemulihan bisa dilakukan,” pungkasnya. (rnc09)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *