oleh

Tammuan Mali’ PUKAT Kupang, Diapresiasi Peserta Pesparani

Kupang, RNC – Ada yang tersisa dari Pesparani II, yang baru saja dihelat di Kota Kupang. Moment temu – kangen para peserta Pesparani yang datang dari berbagai penjuru daerah, benar – benar tumpah dalam Tammuan Mali’ yang digelar Persekutuan Umat Katolik Toraja (PUKAT) Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (31/10/2022). Pertemuan yang dilaksanakan di Aula Biara Claret, Penfui – Kupang itu, dihadiri ratusan warga Toraja. Mereka berasal dari Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Papua dan Papua Barat.

Bagi mereka, pagelaran Tammuan Mali’ yang dihelat PUKAT Kupang tersebut, sungguh bermakna. Pasalnya, ada yang telah puluhan tahun tak lagi bertemu bahkan kehilangan kabar, ternyata berjumpa diajang Tammuan Mali’. Tidak terkecuali panitia PUKAT Kupang yang tak menyangka bisa bertemu kerabat dan keluarga, setelah puluhan tahun berpisah. Tak ayal, banyak dari peserta Pesparani mengapresiasi pertemuan yang diinisiasi panitia PUKAT Kupang tersebut.

Pengakuan itu datang dari Suardi Hiong (ketua kontingen Sulawesi Selatan), Anton Ranteallo (ketua kontingen Sulawesi Barat), dan Joseph (Yopi) Manggasa (utusan LP3KD Kabupaten Mimima). Bagi mereka, ajang Tammuan Mali’ yang digagas PUKAT Kupang sungguh luar biasa dan penuh makna. “Saya pribadi tidak menyangka bisa bertemu teman – teman yang sudah puluhan tahun kehilangan kabar. Luar biasa ajang ini, karena bisa mempertemukan satu dengan yang lain, termasuk Pak Robert Kadang, tetangga di Pampang sejak tahun 90 -an,” ujar Yopi, sekretaris Bappeda Mimika.

Hal senada juga diungkapkan Suardi Hiong. Pria blesteran Toraja – Maumere ini tidak dapat menyembunyikan perasaan kagum dan bangganya, saat mengikuti ajang Tammuan Mali’. “Sungguh, ini luar biasa. Kami belum pernah disambut semeriah ini. Kurre sumanga’ indo’-ambe,” ujarnya dengan bahasa Toraja yang belepotan. Pernyataan yang sama juga dikatakan Anton Ranteallo. Berulang kali dia mengangkat jempolnya, tanda mengapresiasi ajang Tammuan Mali’ yang dibuat PUKAT Kupang.

“Bertemu dengan Sangtorayan di tanah rantau, tidak kami bayangkan sebelumnya. Jauh – jauh datang ke Kupang, ternyata banyak saudara kami di sini. Apalagi bisa dipertemukan dengan solata dari provinsi lain, sungguh kami berterima kasih kepada PUKAT Kupang yang telah menginisiasi acara ini. Salama’ lako kita solanasang,” ucap Anton.

Sekedar tahu, ajang Tammuan Mali’ yang digagas PUKAT Kupang, dibuat sesantai mungkin. Dimulai dengan persembahan pujian (dipandu Pdt. Yulius Keda Mande dan Yudit Palentek), lalu sepenggal kesan dari para peserta Pesparani (dipandu Yuliana Salosso), dan sambutan dari Ketua Kerukunan Keluarga Toraja (KKT) Kupang dan sekitarnya, Paulus Rante Tadung, dan doa makan oleh Pater Selestinus Panggarra. Panitia PUKAT Kupang yang ikut hadir diantaranya; Bartho Pasangka, Theo da Cunha, Boni Marasin, Yustinus Ada’, Nathaniel Parimba, Duma Pabiban, Silvester Fallo, Fransiskus Sapar, Anton Pangalinan, Julianus Dising, Paulus Pasau, Ramli, Lukas Lantang, Robert Kadang, serta ibu – ibu PUKAT Kupang.

Sementara pengurus dan anggota KKT yang ikut hadir di acara ini, yakni Daud Pulo Mangesa, Tiku Rerungan, Erma Rantelabi, Yosephin Tandirapa’, Napo dan Mika Sampe Rompon. Kebersamaan Sangtorayan diajang Tammuan Mali‘ makin terasa, ketika “dibalut” makan bersama dengan menu utama pa’piong duku bai. (robert kadang)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *