Manggarai, RNC – Kisruh “rekaman dewan minta jatah” rupanya terus bergelinding. Setelah menghadirkan Dirut Perumda Tirta Komodo, Marselus Sudirman dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP), di gedung dewan, kali ini suara lantang tentang pencopotan sang dirut, dilecutkan Paulus Jemarus dari Fraksi Hanura.
Ditemui usai Sidang RDP, Paulus Jemarus mendesak Bupati Manggarai, Herybertus G.L Nabit, untuk mencopot Marsel Sudirman dari jabatannya. Paulus menegaskan, dirinya sangat tidak puas dengan pengakuan Marselus di hadapan anggota dewan, yang tidak berani membocorkan identitas oknum anggota dewan yang meminta jatah di BUMD tersebut.
Dirut Marselus, kata dia, sudah terang – terangan mengaku kalau rekaman yang beredar tentang permintaan jatah tenaga kontrak itu, merupakan rekaman suaranya sendiri. Karenanya, Paulus meminta bupati dan wakil bupati Manggarai, untuk mengevaluasi bahkan mencopot Marselus Sudirman sebagai dirut Perumda Tirta Komodo.
“Pak direktur itu sudah membalikkan fakta. Direkamannya lain, lalu diklarifikasi di RDP lain. Sehingga bagi saya, dia telah melakukan pembohongan publik, dan pembohongan terhadap lembaga negara,” tegas Paulus kepada wartawan, kemarin (24/1/2022).
Menurut Paulus, rekaman yang menjelaskan jika permintaan sejumlah pihak, baik itu bupati, wakil bupati, sekda dan DPRD, adalah benar adanya. Untuk itu, ia menyarankan semestinya Marselus mengungkap secara jujur.
“Saya dengan pasti mengatakan, apa yang ada di dalam rekaman itu, benar adanya. Hanya mungkin beliau (Marselus, red), terlihat takut menyampaikan siapa nama – nama anggota dewan yang minta jatah. Beliau pasti takut,” tambah Paulus.
Dia juga mengaku tidak puas dengan sidang RDP yang tidak menghasilkan rekomendasi. “Saya menawarka dua opsi rekomendasi yang mestinya disampaikan kepada Bupati Nabit. Pertama, evaluasi kinerja Direktur Marselus. Kedua, copot dia dari posisi dan kedudukan sebagai dirut,” usul Paulus. (rnc23)