Mbay, RNC – Dokter Rudolf Noor Ardy Apriyanto Ceme menjadi korban penganiayaan oleh oknum Anggota TNI di Boawae, Kabupaten Nagekeo, Rabu (24/2/2021) siang.
Akibat penganiayaan tersebut, dokter muda ini harus menjalani perawatan di Puskesmas Boawae. Korban penganiayaan, Dokter Rudolf Noor Ardy Apriyanto Ceme kepada RakyatNTT.com, Rabu (24/2/2021) malam, menjelaskan saat itu ia mengendarai sepeda motor dari rumahnya menuju sebuah kios di area Pasar Boawae yang tidak jauh dari Puskesmas. Di jalanan menurun itu, ia lalu berbelok ke kios yang dituju. Ia mengaku tidak melihat sepeda motor dari arah belakang dengan kecepatan tinggi yang dikendarai oknum anggota TNI yang belum diketahui identitasnya tersebut.
“Jadi langsung tabrak. Saya saat itu langsung refleks liat dia dan tanya. Bro kau punya motor bagaimana? Dia jawab tidak. Motor aman. Tidak pakai lama dia tanya saya, kau dari mana? Saya jawab saya dari Ende. Merasa tidak puas dia turun langsung pukul,” kata dokter Rudolf.
BACA JUGA: Pangdan Udayana Kunjungi Lokasi Transad TNI AD di Nagekeo
Rudolf mengaku mendapat pukulan di bagian hidung sampai berdarah. Karena banyaknya darah, ia merasa pusing. “Saya juga pikir dia juga sudah berhenti, dia dorong motor saya ke depan. Dia turun dan langsung pukul saya kedua kalinya di bibir,” tambah Rudolf.
Ia mengatakan sudah sempat minta maaf terhadap oknum anggota TNI tersebut. Warga yang berdatangan langsung mengantarnya ke Puskesmas untuk mendapat perawatan. Namun, karena lukanya bengkak dan mengalami pendarahan, ia dirujuk ke Ende.
Terkait kejadian ini, pihak keluarga korban berencana akan melapor ke kepolisian. “Mau lapor di Provos di sini. Kasihan kalau kena di masyarakat sipil yang lain, mungkin tidak lapor. Jadi status saya sebagai dokter, jadi teman-teman saya juga tidak terima,” ujar Rudolf. (rnc15)
Aduh kasihan ee dokter Ardy Ceme, baru bertugas. Penganiayaan yg terlalu sadis, tanpa taxa. Sudah menjadi kebiasaan “mereka”. Bukan mengayomi rakyat.,tapi menganiayai sesama. Lapor saja kpd pihak yg berwewenang.