oleh

Warga Talibura-Sikka Rela Jalan Kaki 4 Kilometer untuk Dapatkan Air Bersih

Maumere, RNC – Musim kemarau menjadi momok bagi warga di Dusun Natarita, Desa Darat Gunung, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, NTT. Daerah yang kering ini memaksa warganya harus menempuh jarak yang cukup jauh untuk sekadar melepas dahaga.

Warga harus menempuh perjalanan sekitar empat kilometer menggunakan kendaraan roda dua demi bisa konsumsi air bersih. Bahkan, ada yang nekad berjalan kaki.

Bagi warga yang tidak memiliki kendaraan, mereka terpaksa harus membeli air bersih dengan tiga jerigen berukuran lima liter seharga Rp10 ribu rupiah. Sementara, bagi yang tidak memiliki uang, mereka harus berjalan kaki dengan membawa jerigen untuk mengambil air bersih.

Hal ini dilakukan karena wilayah mereka tidak ada ketersediaan air minum bersih. Salah satu warga Dusun Natarita, Jhon Ento Lewar menjelaskan setiap pagi dan sore bersama warga lainnya melakukan perjalanan sekitar empat kilometer untuk mengambil air bersih dengan menggunakan jerigen yang ada di pertigaan Natar Leba.

“Sudah sekian lama berlangsung. Satu-satunya cara mendapatkan air bersih hanyalah dengan mengambil dari sumber air yang berjarak empat kilometer. Kalau malas jalan jauh, bisa beli air. Bagi yang ada kendaraan roda dua bisa ambil sendiri,” tandas dia seperti dilansir dari medcom.id.

Menurutnya, wilayahnya sebenarnya terdapat satu sumber mata air. Namun lokasi sumber mata air tersebut berada di kedalaman yang jauh dari kampung dengan jarak empat kilometer juga.

“Ada warga di sini juga ambil air di situ tetapi kondisi jalan mendaki. Yang mana, kalau kita pikul air sekitar 20 liter,15 liter kita pikul sampai di rumah dan lima liternya habis minum di tengah jalan. Mau tidak mau, warga harus jalani,” tandas Jhon.

Baca Juga:  Antisipasi Musibah Pesawat, Kantor SAR Maumere Kerja Sama dengan Bandara Frans Seda

Ia berharap pemerintah bisa membantu mereka dengan memasang jaringan air. Mengingat wilayahnya memiliki sumber mata air.

Kepala Dusun Natarita, Yulius Bapa Nenang mengatakan warga yang ada di Dusun Natarita sebanyak 118 kepala keluarga atau 480 jiwa. Ia mengaku selama ini warganya mengalami kendala soal air bersih meski di dusun ini ada satu mata air. Namun lokasi mata air berada di kedalaman yang jauh dari pemukiman warga dengan jarak empat kilometer.

“Tapi lokasi mata air berada di kedalaman jadi air tidak bisa naik ke kampung,” ujarnya.

Untuk itu, kata dia, masyarakat setempat harus berjuang agar bisa minum air dengan menempuh perjalanan yang jauh. Ia berharap pemerintah atau instansi terkait yang mempunyai program air minum bersih dapat membantu warganya untuk mengatasi kesulitan air.

“Saya sebagai kepala dusun bersama masyarakat semoga pemerintah bisa memperhatikan kami soal air bersih ini. Tolong perhatikan dengan di dusun saya di Dusun Natarita,” ujar dia. (*/mdc/rnc)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *