Kupang, RNC – Program tanam pohon dan tanam air yang akan dilakukan Pemerintah Kota Kupang melalui Gerakan Kupang Hijau mendapat sambutan baik dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Provinsi NTT. Hal ini disampaikan Direktur WALHI NTT Umbu Wulang Tanaamahu Peranggi, usai aksi Jeda Iklim Kupang di Lapangan Upacara Kantor Wali Kota Kupang, Jumat(27/9/2019).
Saat diwawancarai, Umbu Wulang mengatakan alam Kota Kupang merupakan kesatuan ekosistem kars yang ada di Pulau Timor, yang dapat berpotensi mengurangi tingkat pemanasan global dan perubahan iklim serta berdampak pada ketersediaan air yang semakin sulit diakses. “Kota Kupang soal iklim, paling banyak mengalami degradasi karena banyak pengrusakan lingkungan, yang sebenarnya alam yang ada di NTT itu alam yang tipikal bisa mengurangi pemanasan global atau perubahan iklim karena dia ekositem kars,” ujarnya.
Ia menambahkan, potensi kars inilah sebenarnya dapat mendukung untuk dapat mengembalikan ekosistem yang sebenarnya. Oleh karena itu, lewat program tanam pohon dan tanam air yang dilaksanakan Pemkot dapat membawa perubahan, yakni berkurangnya suhu panas, serta mengisi kembali air sungai bawah tanah lewat ponor (pintu masuk air hujan ke dalam tanah) sehingga tidak langsung ke laut.
“Program menanam air ini kan sebenarnya program jangka panjang, dimana dapat mengadakan penguatan pemenuhan kebutuhan air di Kota Kupang,” kata Umbu Wulang.
Ia menambahkan masyarakat Kota Kupang harus tergerak dan bersama pemerintah bersama menjaga dan memelihara lingkungan demi keberlanjutan ekosistem yang seimbang. (rnc04)