Kupang, RNC – NTT dianugerahi alam yang begitu mempesona oleh Yang Maha Kuasa. Alam yang indah tersebut menjadi daya tarik wisata bagi wisatawan domestik maupun manca negara untuk dikunjungi.
Namun, keindahan destinasi wisata menjadi tidak berarti jika terdapat sampah yang tidak dikelola dengan baik dan hal itu membuat wisatawan enggan untuk berkunjung.
Menjawab masalah tersebut, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Nusa Tenggara Timur melalui Bidang Kelembagaan menggelar pelatihan bertajuk ” Kebersihan Lingkungan, Sanitasi dan Pengelolaan Sampah di Destinasi Wisata” selama tiga hari berturut-turut, Senin-Rabu (20-23 Desember 2021) di Ballroom Hotel Sotis, Pasir Panjang, Kota Kupang.
Adapun peserta pelatihan merupakan pelaku pariwisata yakni pengelola hotel (PHRI), pemandu wisata (HPI), Biro Perjalanan Wisata (Asita), Pengelola Destinasi Wisata yang berjumlah 50 peserta. Sedangkan narasumber berasal dari akademisi dan praktisi.
Salah satu peserta pelatihan, Theresia Lupan dari destinasi wisata Lasiana mengaku sangat senang bisa mengikuti kegiatan dimaksud. “Saya biasa bajual (red- berjualan) di pantai Lasiana. Saya senang bisa ikut kegiatan ini. Saya jadi mengerti tentang cara mengelola sampah dan betapa pentingnya kebersihan di Pantai tempat saya berjualan,” tuturnya tersenyum.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif provinsi NTT DR. Drs. Zet Sony Libing, M.Si mengapresiasi kegiatan dimaksud dan memotivasi peserta untuk meningkatkan kultur pariwisata dengan mempersiapkan destinasi wisata bersih dan kesiapan diri untuk menerima tamu.
“Turis tidak akan datang kalau tempat kita penuh sampah. Kita harus siap dengan baik karena kesiapan menerima tamu itu sangat penting. Sampah dan sanitasi dikelola dengan baik agar tampak bersih, kita juga harus ramah, santun, jujur dan komunikatif sehingga kultur pariwisata dapat tercipta,” jelasnya.
Senada dengan itu, Kepala Bidang Kelembagaan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif provinsi NTT, Drs. TH. A. Messakh. M.Si mengatakan salah satu unsur penting yang harus diperhatikan di destinasi wisata adalah kebersihan.
Dia berharap agar peserta pelatihan dapat mempraktekkan materi-materi yang telah diterima selama pelatihan setelah kembali ke tempat masing- masing. “Output dari pelatihan ini, pesertanya diharapkan dapat menjadi agent untuk menyebarkan atau menerapkan ide tentang destinasi bersih,” pungkasnya.
(rnc07)