Maumere, RNC – Demi mengembangkan pertanian hortikultura, Pemerintah Desa Hokor, Kecamatan Bola, Kabupaten Sikka, menggunakan teknologi Drip Irrigation System (Sistem Irigasi Tetes). Dalam pengembangan tanaman hortikultura di lahan seluas 1 Ha tersebut, Pemdes Hokor mengalokasikananggaran dari Dana Desa.
Kepada RakyatNTT.com, Sabtu (18/12/2021), Penjabat Kepala Desa Hokor, Aleksius Frans mengatakan Desa Hokor memiliki potensi pengembangan tanaman hortikultura sebagai salah satu sumber daya dalam mendorong kesejahteraan masyarakat.
Aleksius mengatakan melalui penggunaan Dana Desa, Pemdes Hokor mengalokasikan anggaran untuk pengembangan tanaman hortikultura seluas 1 Ha yang tersebar pada 2 kelompok tani di Dusun Pomat, Desa Hokor serta didampingi salah satu petani milenial di Kabupaten Sikka, yakni Yance Maring.
“Jadi tahun ini kami coba kembangkan tanaman horti seluas 1 Ha yang tersebar di 2 kelompok tani di Dusun Pomat dan didampingi langsung oleh Pak Yance. Ke depannya, pemerintah desa akan terus menambah jumlah kelompok agar semakin banyak masyarakat yang membudidaya tanaman horti,” ungkapnya.
Ketua Badan Pembina Desa (BPD) Desa Hokor, Galdinus Mesa meminta pemerintah desa agar dapat memaksimalkan semua potensi sumber daya alam yang ada demi kesejahteraan masyarakat. “Di bagian atas gunung kembangkan tanaman perdagangan dan di wilayah dataran pesisir kembangan tanaman hortikultura. Ini yang harus jadi perhatian serius pemerintah desa,” ujarnya.
Terkait pengembangan tanaman hortikultura seluas 1 Ha untuk 2 kelompok tani di Desa Hokor, Galdinus juga mengharapkan agar pemerintah desa turut mengawasi langsung tiap kelompok dan mencarikan solusi untuk setiap masalah yang terjadi dalam kelompok tersebut.
“Pemdes wajib awasi langsung, termasuk kami dari BPD juga akan awasi langsung setiap kelompok, sehingga kalau ada masalah, secepatnya dibicarakan dengan Pak Yance selaku pendamping kelompok tani,” pintanya.
Sementara itu, Yance Maring, selaku pendamping 2 kelompok tani di Desa Hokor menuturkan bahwa, ukuran keberhasilan pada sebuah sektor pertanian tidak semata terletak pada metode yang digunakan. Akan tetapi terletak pada ketekunan dan kegigihan anggota kelompok tani itu sendiri dalam mengembangkan pertanian hortikultura.
“Meskipun kita menggunakan metode irigasi tetes tapi kalau anggota kelompok hanya semangat di awal, itu sama saja. Karena itu, kita harus fokus dari sekarang agar bisa berhasil,” terangnya.
Dia pun memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas kepercayaan Pemdes Hokor kepada pihaknya untuk melakukan pendampingan dalam pengembangan tanaman hortikultura di wilayah itu, dengan menggunakan metode irigasi tetes.
Tak hanya itu, Yance juga mengapresiasi tingginya geliat pertanian di Kabupaten Sikka, baik di sektor pertanian holtikultura maupun tanaman komoditi perdagangan. (rnc24)