Singkirkan Jeriko, Keputusan AHY Dikecam

Kupangdibaca 1,988 kali

 

Kupang, RNC– Keputusan DPP Partai Demokrat yang menyatakan Leo Lelo sebagai ketua DPD Demokrat Nusa Tenggara Timur, ternyata tidak diterima para simpatisan partai yang ada di daerah ini. Berdasarkan pantauan RakyatNTT.com, Selasa (4/12/2021) siang, ratusan simpatisan di Kota Kupang menggelar aksi damai di sepanjang Jalan Timor Raya, hingga berujung di Sekretariat DPD Demokrat NTT.

Para simpatisan ini menilai, Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudoyono (AHY), sangat buruk dalam mengambil keputusan, terutama penetapan ketua DPD. Bagi simpatisan Demokrat ini, figur Jefry Riwu Kore adalah sosok kader Demokrat yang telah berjibaku bersama kader lainnya, dalam membesarkan pengaruh partai. Mereka sangat menyesali Leo Lelo dipilih oleh DPP, sebagai ketua DPD Demokrat NTT.

Tak hanya itu, ratusan simpatisan ini juga mencabut semua atribut partai, lalu dibakar di depan Sekretariat DPD Demokrat NTT. “Bakar saja semua atribut, partai sudah tidak berguna lagi bagi rakyat,” ungkap sejumlah simpatisan.

Berikut ini pernyataan sikap yang didampaikan para simpatisan Demokrat NTT.

1. Mendesak Jefry Riwu Kore, agar segera berhenti dan keluar dari keanggotaan partai berlambang mercy itu. Menurut mereka, DPP tidak menghargai jasa dan kontribusi besar Jefry, di mana pernah menjadi anggota DPR RI selama dua periode, serta kesuksesan Partai Demokrat selama Jeriko memimpin sebagai ketua DPD di NTT.

2. DPP juga tidak menghargai loyalitas Jefry Riwu Kore disaat partai tersebut, sempat disabotase KLB Muldoko. Di mana, Jefry adalah kader yang memberikan informasi adanya gerakan dalam internal partai, yang ikut dalam KLB Muldoko. “Loyalitas dan kesetiaan bapak Jeriko dalam menjaga Demokrat NTT dari anasir KLB Muldoko, dibalas dengan penghianatan AHY (Ketua Agus Harimurti Yudoyono,” dikutip pernyataan sikap itu.

3. Para simpatisan ini juga menyerukan kepada semua simpatisan dan warga pecinta Demokrat di NTT, untuk tidak lagi mendukung partai binaan presiden ke-6 Susilo Bambang Yudoyono itu.

4. Para simpatisan juga menyatakan, AHY adalab pemimpin egois dan tipis telinga, di mana hanya mampu mendengar bisikan Benny Kabur Harman, tanpa mendengar aspirasi nyata dari warga Demokrat NTT. AHY masuk dalam perangkap politik identitas BKH di NTT, yang selalu mengutamakan suku dan agama.

5. AHY adalah pemimpin muda yang belum matang, dan belum sanggup mengelola demokrasi dalam partainya sendiri, sehingga tidak bisa dikatakan negarawan.

6. AHY juga dinilai sangat memalukan partai yang telah dibanggakan warga di NTT, di mana dengan keputusan yang tak negarawan ini, membuktikan tak bisa menjadi pemimpin yang berdemokrasi.

7. Sipatisan Demokrat NTT menyatakan berhenti untuk merawat dan mencintai Partai Demokrat NTT. (rnc04)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *