Kupang, RNC – Para guru SDK Sta. Familia Sikumana Kupang, NTT, dilatih oleh para dosen FKIP Universitas Citra Bangsa dalam mendesain dan mengembangkan alat peraga dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) di kelas.
Kegiatan ini dikemas dalam bentuk lokakarya (workshop) sehari bertempat di SDK Sta. Familia Sikumana Kupang, Kamis (24/2/20222). Tampil sebagai narasumber pada kegiatan itu adalah Femberianus S. Tanggur, S.Pd., M.Pd, Yonly A. Benufinit, S.Kom., M.T, dan Viktorius P. Feka.
Pada materinya, Femberianus S. Tanggur, S.Pd., M.Pd, menyampaikan bahwa tujuan pelatihan mendesain alat peraga adalah agar dapat meningkatkan kreatifitas guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran di kelas, sehingga kegiatan pembelajaran dapat berjalan secara efektif. Juga untuk mempermudah pemahaman konsep materi pembelajaran, dan memudahkan siswa dalam menyerap materi pelajaran.
“Guru dalam usaha meningkatkan mutu pendidikan dasar dituntut lebih aktif, kreatif dan inovatif, sehingga tujuan pendidikan yang ingin dicapai dapat berhasil secara optimal. Dalam KBM, seorang guru harus mampu mendesain perangkat dan media pembelajaran (penggunaan alat peraga). Dalam pembelajaran, guru harus mampu mengmebangkan dan menggunakan alat peraga secara menarik, sehingga membuat siswa lebih aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran,’” terang dosen PGSD UCB ini.
Menurut Febri, begitu ia karib disapa, media pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran sesungguhnya bisa membantu siswa memperoleh penjelasan tambahan dari penjelasan yang diberikan oleh guru karena dalam media pembelajaran terdapat makna dari materi yang diberikan oleh guru.
Yonly A. Benufinit, S.Kom., M.T mengatakan alat peraga belajar berperan membawa dunia luar ke dalam kelas. Lingkungan luar yang sulit dijangkau oleh alat indra akan diperlihatkan dalam bentuk mini dan duplikatnya.
“Alat peraga dapat membantu mengurangi pemahaman verbalisme (kabur) terhadap pelajaran yang bersifat abstrak dan sulit dipahami. Selain itu, jenis media belajar ini dapat merangsang daya pikir dan nalar serta kreativitas siswa, sehingga penggunaan alat peraga dalam KBM sangatlah penting,” jelas dosen Prodi Pendidikan Informatika ini.
Viktorius P. Feka menambahkan kegiatan lokakarya pelatihan mendesain alat peraga dilakukan karena sebagian besar para guru belum memahami cara membuat alat peraga pembelajaran tematik. Bahkan, dalam KBM pun, masih sedikit guru yang mengembangkan dan menggunakan alat peraga.
“Fakta ini kita dapatkan dari mahasiswa PPL, sehingga membuat kita prihatin dan terdorong untuk menggelar lokakarya tentang alat peraga dan desain alat peraga pembelajaran tematik. Kali ini, kita lakukan di SDK. Sta. Familia, dan ke depannya akan dilakukan di sekolah lain. Kita juga berterima kasih kepada kepala sekolah dan para guru yang telah mendukung kegiatan ini,” tutur dosen pada Prodi Pendidikan Bahasa Inggris ini.
Sementara itu, Kepala SDK Sta. Familia Sikumana Kupang Sr. Maria Silvya, PRR mengapresiasi kegiatan lokakarya pelatihan alat peraga dan desain alat peraga pembelajaran tematik yang dilakukan oleh para dosen FKIP Universitas Citra Bangsa.
“Kami dapatkan materi yang sangat menarik. Kami sangat berterima kasih. Ini momen berharga yang kami dapatkan. Dengan adanya praktik pembuatan alat peraga, dapat membantu para guru untuk mendesain secara mandiri serta mampu mempraktikkannya dalam kegiatan pembelajaran tematik. Kami juga harap UCB bisa terus berkolaborasi dengan kami dalam kegiatan apa pun itu,” ungkapnya.
(*/rnc)
Download Apps RakyatNTT.com sekarang di https://rakyatntt.com