Kupang, RNC – Wakil Sekjen DPP Golkar, Sebastian Salang mengkritisi Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Golkar Nusa Tenggara Timur (NTT) Melki Laka Lena sehubungan dengan belum dibukanya pendaftaran Bakal Calon Gubernur-Wakil Gubernur NTT periode 2024-2029 di partai berlambang beringin itu.
Kritik terhadap Melki Laka Lena dilontarkan Sebastian Salang saat menjawab pertanyaan wartawan usai mendaftar di DPD Demokrat NTT sebagai Bacawagub berpasangan dengan Bacagub Orias Petrus Moedak, Selasa (14/5/2024).
Sebastian menegaskan, saat ini dia masih berstatus sebagai kader Golkar, namun belum mendaftar di partainya sendiri karena Golkar masih menutup diri sesuai keputusan sepihak Melki Laka Lena.
“Kalau seandainya Golkar membuka pendaftaran, tentu kita juga akan mendaftar. Tapi faktanya Golkar tidak membuka pendaftaran,” ujarnya.
Golkar NTT, lanjut Sebastian, sudah menggelar rakerda dimana rapat tersebut merekomendasikan sejumlah nama Bacagub-Bacawagub NTT. Namun Melki Laka Lena hari ini membuat keputusan yang lain dengan tidak membuka pendaftaran dimana Melki tampil sebagai Bacagub tunggal dari Golkar. Faktanya Golkar harus berkoalisi dengan partai lain untuk mengusung paslon.
“Sekarang dia buat keputusan yang lain. Sesuai mekanisme organisasi, kalau dia mau ubah keputusan rakerda, maka harus lewat rakerda juga untuk batalkan keputusan sebelumnya,” terangnya.
Sebastian menambahkan, Melki Laka Lena sejauh ini juga belum pasti maju sebagai Cagub NTT. Maka keputusan untuk menutup diri sekaligus menutup ruang ruang bagi kader-kader Golkar yang lain untuk ikut berproses, sudah tentu merupakan keputusan yang janggal.
“Apakah Melki sudah pasti maju? Kalau belum pasti, kenapa harus menutup diri? Partai modern tidak seperti itu. Biarkan kader bersaing secara fair dan sehat,” katanya.
Sebagai kader dan pengurus Golkar, Sebastian Salang mengaku dirinya masih punya peluang untuk mendapatkan rekomendasi dari partai Golkar. Sebab proses di Golkar juga masih berjalan.
“Sebagai kader Golkar masih ada ruang dan peluang untuk pada saatnya direkomendasikan oleh DPP. Tentu kami akan bangun komunikasi dengan DPP sambil mengikuti proses selanjutnya. Apa yang kami jalani sampai saat ini, tentu kami akan sampaikan ke DPP,” pungkasnya. (rnc)